Menuju konten utama

Erdogan Tangkap 1.000 Lebih Tersangka Pendukung Gulen

Pemerintahan Erdogan terus memburu para pengikut Gulen. Ada ribuan orang ditangkap semenjak kudeta pada 15 Juli 2016.

Erdogan Tangkap 1.000 Lebih Tersangka Pendukung Gulen
Orang-orang berkumpul di Taksim Square, Istanbul, Turki. iStock/Getty Images

tirto.id - Pemerintahan Presiden Erdogan menangkap 1.000 orang tersangka pendukung ulama Fethullah Gulen yang kini tinggal di Amerika Serikat. Menurut Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu penangkapan dilakukan pada Selasa (25/4/2017) waktu setempat.

Sejauh ini 1.009 tersangka yang ditangkap dalam penggerebekan di 72 provinsi di seluruh Turki sudah ditahan menurut Soylu.

"Ini langkah penting untuk Republik Turki," katanya sebagaimana dikutip kantor berita Anadolu.

Sebanyak 8.500 aparat yang berbasis di Ankara terlibat dalam operasi dengan target infiltrasi pendukung Gulen di kepolisian di 81 provinsi. Operasi itu merupakan bagian dari penyelidikan yang dilakukan oleh Kepala Kantor Jaksa Penuntut Umum Ankara.

Perburuan tersangka lain masih berlanjut.

Awal bulan lalu sebanyak 113.600 orang telah ditangkap dan 47.155 dikembalikan ke penjara sehubungan dengan dugaan keterkaitan mereka dengan gerakan Gulen.

"Di antara orang yang dikembalikan ke penjara ada 10.732 perwira polisi, 7.643 tentara, 168 jenderal, 2.575 hakim dan pengacara, 26.177 warga sipil, serta 208 administratur lokal," kata Soylu dalam satu wawancara dengan stasiun televisi setempat.

Fethullah Gulen, tokoh agama yang tinggal di Amerika Serikat, dituduh Pemerintah Turki mendalangi upaya kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016.

Pemerintah Turki mengumumkan keadaan darurat dan melancarkan operasi besar-besaran terhadap pendukung Gulen setelah upaya kudeta yang gagal tersebut.

Namun, badan intelijen asing Jerman (Bundesnachrichtendienst/BND) menilai pemerintah Turki tidak bisa meyakinkan bahwa ulama Fethullah Gulen yang bermukim di Amerika Serikat (AS) adalah sosok di balik percobaan kudeta di Turki tahun lalu.

Dalam percobaan kudeta tersebut tercatat lebih dari 240 orang dinyatakan tewas ketika para tentara menyita banyak tank, pesawat tempur dan helikopter, serta menyerang parlemen yang dituduh berupaya menggulingkan pemerintahan Erdogan.

Erdogan dan Pemerintah Turki menginginkan AS mengekstradisi Gulen. Gulen, yang notabene pernah bersahabat dengan Erdogan sebelum berbeda pandangan politik, telah membantah terlibat dalam percobaan kudeta melibatkan militer Turki.

Ketika ditanya apakah gerakan Gulen beraliran Islam garis keras atau terorisme yang mencoba kudeta di Turki, Kahl mengatakan bahwa gerakan itu merupakan "perkumpulan warga sipil yang bertujuan untuk memberikan pendidikan agama dan sekuler lanjutan".

Baca juga artikel terkait TURKI

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH