Indeks Proklamasi Kemerdekaan Ri

Sejarah hidup KH Mas Mansoer, tokoh nasional yang berperan dalam kemerdekaan RI.

Ahmad Soebardjo merupakan salah satu tokoh yang memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia, terlebih menjelang proklamasi kemerdekaan.

Makna proklamasi kemerdekaan dapat dilihat dari aspek hukum, historis, sosiologis, kultural, politik, dan spiritual. 

Sidang PPKI melahirkan sejumlah keputusan penting di awal kemerdekaan Indonesia.

Sempat beredar foto Sukarno yang berdampingan dengan orang keturunan Arab. Sebagian khalayak mengira itu adalah ayahnya Rizieq Shihab, padahal bukan.

Proklamasi kemerdekaan dinyatakan tanggal pada 17 Agustus 1945 sebagai tanda bahwa NKRI telah berdiri.

Berita Proklamasi Kemerdekaan RI membuat sejumlah serdadu KNIL di Australia menolak perang melawan tanah airnya sendiri.

Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, masyarakat Belanda menyikapi lepasnya Indonesia dengan penuh kekhawatiran.

Setelah merdeka, pemerintah mengisi kekosongan kas negara dengan meminjam uang kepada rakyat.

Peringatan HUT ke-50 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1995 bukan lagi soal Proklamasi Kemerdekaan tetapi ambisi kejayaan politik Orde Baru.

Inilah kisah empat perempuan yang hadir dalam pembacaan Proklamasi. Seorang perempuan Jepang memasak makanan sahur untuk para bapak bangsa.

B.M. Diah adalah jurnalis yang juga lincah sebagai aktivis politik semasa pendudukan Jepang. Menyelamatkan draf proklamasi ketika tak seorang pun menghiraukan.

Djiauw Kie Siong tak pernah menyangka jika rumahnya digunakan untuk menyembunyikan dwitungga Sukarno-Hatta jelang Proklamasi Kemerdekaan.

Achmad Subardjo membebaskan Sukarno-Hatta dari para pemuda yang mendesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.

Walaupun Jepang berusaha menghalangi penyebaran berita proklamasi RI, beberapa koran tetap berani mengabarkannya.

Kelompok pemuda melakukan blunder dengan menculik Sukarno-Hatta. Kesembronoan itu dibayar tuntas: mereka menyokong dan mengabarkan proklamasi ke seantero negeri.

Puncak pertentangan pemimpin tua dan kelompok pemuda terjadi dalam peristiwa Rengasdengklok. Sukarno-Hatta akhirnya bersedia membacakan proklamasi.

Meski Jepang sudah kalah, Sukarno-Hatta tetap ragu mempercepat proklamasi. Kelompok Sjahrir yang tak sabar bergerak lebih dulu.

Sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI bisa saja berubah jika tujuan pertemuan rahasia di Malaya benar-benar terwujud.