Indeks Pilkada Dki Jakarta

Di negara-negara maju, e-voting menuai beragam hasil. Ada yang sukses, ada yang kapok seperti Belanda dan Jerman.  Indonesia sendiri baru tahap rencana untuk menerapkan e-voting secara nasional. Pelaksanaannya menunggu kesiapan finalisasi e-KTP.

Tiga calon gubernur DKI Jakarta bukan kader partai politik. Bahkan dari enam sosok cagub-cawagub, hanya Djarot Saiful Hidayat yang murni kader partai. Pilkada DKI Jakarta 2017 menjadi bukti bahwa partai politik gagal dalam kaderisasi.

Pilgub DKI Jakarta 2017 menjadi ajang pertarungan politisi muka-muka lama. Koalisi pendukung Ahok–Djarot dimotori oleh PDI Perjuangan di bawah komando Megawati Soekarnoputri. Koalisi Cikeas pengusung Agus-Sylvi dikomandani Susilo Bambang Yudhoyono. Sementara pendukung Anies-Sandi dipimpin Prabowo Subianto.

Megawati Soekarnoputri bisa dikatakan sebagai tokoh utama dalam Pilkada DKI Jakarta, selain Basuki Tjahaja Purnama. Meski mendapatkan penolakan dari kader PDIP, Megawati menggunakan kekuasaan absolutnya untuk memilih Ahok sebagai cagub dari PDIP. Jika ia berhasil menguasai DKI Jakarta, praktis Megawati menguasai mayoritas Pulau Jawa.

Keputusan Megawati Soekarnoputri mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat telah mengubah peta koalisi partai-partai dalam Pilkada DKI Jakarta. PDI Perjuangan lebih memilih zona nyaman dalam pertarungan di Jakarta. Zona nyaman seperti apa?

Muhammad Ridho Ficardo, Zumi Zola, Muhammad Zainul Majdi dan Sugianto Sabran merupakan gubernur-gubernur muda di Indonesia. Usia mereka masih di bawah 45 tahun ketika dilantik menjadi Gubernur. Bagaimana prestasi mereka?

Para calon yang berlaga di Pilkada DKI Jakarta 2017 hari ini menjalani serangkaian tes psikologis dan narkoba di RSAL Mintoharjo dan BNN.

Agus Harimurti Yudhoyono mengaku dirinya sempat mengobrol, bahkan berselfie dengan lima pasangan cagub/cawagub lain.

Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dinilai sebagai pasangan yang berintegritas baik di bidang masing-masing serta memiliki basis konstituen yang cukup tinggi sehingga dapat menjadi modal untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjalani tes kesehatan fisik di Rumah Sakit TNI-AL Dr. Mintohardjo Jakarta dalam rangka pemeriksaan kesehatan sebagai syarat mengikuti pemilihan kepala daerah tahun 2017-2022.

Koalisi Cikeas akhirnya menetapkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Nama Agus cukup mencengangkan karena putra sulung SBY itu sedang meniti karier yang cukup cemerlang di militer. Agus mengorbankannya untuk meniti karier politik yang sudah dirintis oleh ayahnya.

Prabowo Subianto akhirnya mengumumkan Anies Baswedan - Sandiaga Uno sebagai cagub dan cawagub DKI Jakarta dari Partai Gerindra dan PKS. Ada beberapa alasan mengapa Prabowo memilih pasangan ini.

Agus Harimurti Yudhoyono sebenarnya sudah disiapkan menjadi salah satu kader pengganti Pemimpin TNI di masa depan. Hal tersebut diungkapkan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Kegagalan Mardani Ali Sera bersanding dengan Sandiaga Uno di Pilkada DKI tidak membuatnya kecewa. Ia justru siap memenangkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusung oleh Partai Gerindra dan PKS.

Dadang Rusdiana menilai Agus Harimurti Yudhoyono dimajukan dalam Pilkada Jakarta bukan dengan target menang, melainkan sebagai investasi politik ke depan. Karena itu, Hanura tidak menganggap pasangan Agus-Sylviana sebagai ancaman bagi elektabilitas Ahok-Djarot.

Siapa yang mampu menguasai Jakarta akan meraih popularitas tinggi. Itu sebabnya banyak yang mau menjadi gubernur di ibukota, termasuk mantan menteri Anies Baswedan dan pengusaha sukses Sandiaga Uno. Juga tentu saja, perwira muda yang baru saja mencampakkan karir cemerlangnya di kemiliteran: Agus Yudhoyono.

Sandiaga Uno menyebut koalisi kekeluargaan masih utuh dan solid. Ia juga mengklaim, masyarakat Jakarta menginginkan calon alternatif selain pasangan petahana Ahok-Djarot.

Ketentuan cuti untuk calon petahana yang maju pilkada bertujuan mencegah agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan. Namun, ketentuan ini sempat dipersoalkan Ahok dengan cara mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi.

PAN optimistis dapat mengusung kandidat yang bisa mengalahkan pasangan petahana Ahok-Djarot di Pilkada DKI. PAN juga menghimbau agar tidak ada isu SARA pada gelaran pilkada serentak 2017 mendatang.

Kekuatan Ahok bertambah dengan bergabungnya PDIP dalam koalisi parpol yang mengusungnya menuju kursi Gubernur DKI Jakarta. Ini artinya, Teman Ahok juga harus bisa menerima PDIP, yang sempat mereka tolak di awal perjuangannya mengawal Ahok menuju DKI-1.