Menuju konten utama

Meski Ditolak Warga, Ahok Tetap Mau Blusukan

Ahok tetap bersikukuh untuk terus melakukan blusukan ke sejumlah kampung yang terendam banjir.

Meski Ditolak Warga, Ahok Tetap Mau Blusukan
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (tengah) bersiap memberikan keterangan usai diperiksa Bareskim Polri di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/11). Ahok diperiksa sembilan jam oleh penyelidik Bareskrim Polri sebagai terlapor pada kasus dugaan penistaan agama. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Selama masa kampanye yang akan berakhir pada 11 Februari 2017 mendatang, pasangan Basuki Tjahaja Puranma-Djarot Saiful Hidayat telah mendapatkan penolakan dari warga saat di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Kendati demikian, Ahok tetap bersikukuh untuk terus melakukan blusukan ke sejumlah kampung yang terendam banjir.

"Blusukan jalan terus. Pasti saya akan tetap datang ke lokasi yang sama. Karena memang masih ada lokasi-lokasi yang tergenang banjir," kata Ahok di rumahnya di kawasan Pantai Mutiara, Jakarta Utara, seperti dikabarkan Antara, Kamis (10/11/2016).

Ahok mengakui kunjungannya selama ini untuk mengecek daerah mana saja yang masih terendam banjir dan mengetahui kinerja dinas-dinas terkait, bukan untuk melakukan kampanye.

“Saya tidak pernah minta warga untuk pilih saya," ujarnya.

Apabila apabila dalam salah satu kunjungannya ternyata memicu ricuh, maka Ahok mengaku akan mengecek berapa warga yang menjadi korban. "Kalau ada apa-apa, yang penting nanti harus dicek ada berapa warga yang jadi korban. Itu saja," ungkapnya.

Terkait penolakan warga terhadap Ahok, Polda Metro Jaya mengaku pihaknya telah mengingatkan kepada tim pemenangan bahwa ada sekelompok orang yang akan menolak kampanye Ahok.

"Sudah mengingatkan beberapa kali, termasuk yang di Kebon Jeruk kita sudah ingatkan terjadi penolakan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombespol Awi Setiyono kepada Antara.

Kendati demikian, polisi tidak dapat melarang Ahok berkampanye di wilayah yang ditolak warga dan akhirnya polisi tetap menjaga Ahok dengan kekuatan 13 personel dalam sistem pengamanan melekat untuk setiap calon kepala daerah.

Awi menjelaskan beberapa warga menyampaikan penolakan terhadap Ahok dengan cara berteriak dan jumlah orang makin banyak sehingga komandan pengamanan mengambil langkah untuk mengamankan Ahok ke Markas Polsek Kebon Jeruk Jakarta Barat karena khawatir diamuk massa.

Mengenai penolakan warga terhadap Ahok, Awi mengaku telah melaporkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta yang berjanji untuk menindaklanjutinya dan jika ditemukan pelanggaran pidana maka polisi akan menyelidikinya.

Baca juga artikel terkait KAMPANYE

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH