tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok menjenguk Ketua RT 01/07 yang menjadi korban pemukulan para demonstran yang mengaku warga asli Rawa Belong yang kemarin dikunjungi Ahok dalam rangka kampanye. Setelah menyapa warga Pejaten Timur di Jakarta Selatan, Ahok bergegar ke RS Siloam di Kebon Jeruk dan sekitar setengah jam kemudian keluar pukul 11.15 WIB untuk memberi keterangan kepada awak media.
Ahok mengatakan sewaktu dia selesai "blusukan" di Kelurahan Sukabumi Utara Pasar Rawabelong, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Rabu (2/11), sejumlah orang yang mengaku warga asli berunjuk rasa karena tidak terima dengan kedatangan Ahok. Ketua RT 01/07 bernama Dayat yang hendak menenangkan massa pun terluka pada pelipis sebelah kanan yang membuatnya harus divisum dan dilarikan ke rumah sakit.
"Jadi waktu saya pergi, rombongan ini enggak terima, lalu tanya siapa tuan rumahnya. Dicari lah Ketua RT ini, dia mengatakan, ya saya harus terima (kedatangan Ahok) dong, kampanye kan memang bebas, terdaftar di KPU kok. Lalu dia digebukin, nah saya kira ini penganiayaan," ujar Ahok di RS Siloam, Jakarta, Kamis (3/11/2016)
Ia mengatakan tim pemenangan akan melaporkan penganiayaan ini kepada polisi, selain akan menanggung seluruh biaya perawatan. "Ini harus lapor pada Polisi, visumnya semua lengkap, video TV ada, foto lengkap. Ini enggak boleh dibiarkan. Kalau cara-cara seperti ini dibiarkan, negara mau dibawa kemana," tambah Ahok.
"Hasil scan-nya kata dokter tidak begitu mengkhawatirkan lah, mungkin kalau enggak ada masalah apa-apa, besok bisa pulang. Tapi dia dikeroyok 12 orang, dalam pengakuannya dia digebukin, badan semua digebukin, dia diteriakin ketua RT yang enggak bener gitu," ujar Ahok sebagaimana dikutip Antara.
Pada kunjungan warga sebelumnya di Rawabelong, Ahok didemo oleh sejumlah orang yang mengaku warga asli dan menolak kedatangannya bertemu warga sambil berteriak takbir "Allahu Akbar". Atas aksi itu, Ahok pun mempercepat kunjungannya, bahkan ia diamankan ke dalam mikrolet M24 tujuan Grogol-Srengseng dan dibawa ke Polsek Kebon Jeruk. Tak hanya itu, ia pun batal meninjau Kali Sekretaris yang biasanya dilanda banjir saat musim hujan.
Penjagaan Kian Ketat
Sementara itu untuk meningkatkan keamanan Ahok, Polsek Pasar Minggu memutuskan untuk meningkatkan jumlah personel penjagaan untuk kegiatan blusukan Calon Gubernur DKI Jakarta dengan nomor urut 2 itu saat bertolak ke Pejaten Timur, Jakarta Selatan.
"Untuk hari ini sekitar 55 sampai 60 personel dari Polsek (Pasar Minggu), Polres sampai Koramil," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Holden Sirait seusai kunjungan Ahok di Jalan Raya Tanjung Barat Gang Langgar Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2016).
Holden mengatakan personel yang dikerahkan biasanya hanya berkisar 20 orang, namun untuk menghindari adanya aksi unjuk rasa dari warga sekitar, kepolisian pun menambah personel penjagaan. Menurut dia, Ahok tiba di lokasi pukul 08.46 WIB, dan situasi di sana terbilang kondusif serta tidak ada ancaman yang diterima oleh pihak kepolisian.
Namun demikian, Holden mengatakan bahwa peningkatan keamanan itu bukan karena adanya kemungkinan penolakan dari masyarakat sekitar yang dapat menimbulkan kericuhan. "Kalau kita bukan melihat dari penolakan atau tidak, tapi kalau istilahnya pejabat dianggap punya pengaruh besar, kita selalu melakukan pengamanan," imbuh Holden.
Selain penambahan personel, tampak beberapa anggota kepolisian yang mendapat tambahan perlengkapan seperti tabung gas air mata dan rompi anti peluru.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan