Indeks Orde Baru

Korupsi dapat mengurangi kualitas pertumbuhan ekonomi dan semakin melebarkan jurang ketimpangan.

Sejak zaman Belanda, sensor film tetap bekerja dengan dalih "keharmonisan masyarakat."

Hubungan baik keluarga besar B.J. Habibie dengan Soeharto terjalin saat terjadi pemberontakan Andi Azis di Makassar.

Menurut Abdul Qadir Djaelani, bentrok antara umat Islam dengan aparat di Tanjung Priok pada 12 September 1984 menewaskan ratusan orang.

Kodam VI/Mulawarman sekarang mungkin akan bernasib seperti Kodam di Jakarta saat ini. Dulu Panglima Kodam di Kalimantan adalah jenderal yang kurang disukai.

Pemerintah Orde Baru dianggap secara sepihak menetapkan standar dan cara hidup orang Jawa di Papua Barat.

Jabatan Menko Polkam diciptakan Soeharto. Hingga sekarang, tak ada orang sipil yang pernah mendudukinya.

Sejarah hidup Cosmas Batubara, yang wafat 8 Agustus 2019, melintasi berbagai rezim: dari aktivis penumbang Orde Lama hingga menjadi politikus andalan Orde Baru.

Sejumlah buku tentang dan karya Sukarno ikut terjaring dalam razia buku akhir-akhir ini. Sejarah panjang desukarnoisasi yang dilancarkan rezim Orde Baru masih menyisakan residu di tubuh aparat.

Perpres tentang pelibatan TNI dalam penanggulangan terorisme dinilai akan membawa kembali seperti di masa kegelapan seperti di zaman Orde Baru.

Nama Sudomo dikaitkan dengan kasus Eddy Tansil karena Sudomo yang memberikan surat referensi.

Eddy Tansil berhasil kabur dari LP Cipinang setelah menilep duit negara sebesar Rp1,3 triliun.

Ketidakbebasan zaman Orde Bau antara lain membuahkan apa jang disebut ‘Sastra Eksil’.

Seorang pejabat keuangan di Tiongkok menyebut apa yang dimiliki Eddy Tansil adalah "sesuatu yang hanyut tersapu air.”

Eddy Tansil tak pernah melarikan diri. Ia dibiarkan pergi dan tak pernah tertangkap hingga saat ini.

PDIP seharusnya memiliki kesempatan menuntaskan kasus kudatuli karena mereka saat ini sudah berkuasa.

Kudatuli mengubah lanskap politik tanah air: gerakan pro-demokrasi mengeras di senjakala riwayat Orde Baru.

Tommy Soeharto dinyatakan terbukti menjadi otak pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita. Dia dibui di Nusakambangan.

Bamsoet mewacanakan agar Golkar kembali menjadi rumah bagi "ABG". Trio itulah yang dulu menopang kekuasaan Orde Baru.

Suara Golkar bertambah di masa kepemimpinan Sudharmono. Soeharto mengganjarnya dengan jabatan wakil presiden.