tirto.id - Hari ini, tepat pada 7 November, dunia seni Indonesia mengenangnya sebagai hari lahir penyair besar W.S. Rendra, yang kelak dikenal sebagai 'Si Burung Merak pengancam tirani'. Terlahir dengan nama asli, Willibrordus Surendra Broto Rendra, ia barangkali lebih dikenal sebagai penyair sekaligus dramawan.
Tetapi, jejak keseniannya justru jauh melampaui itu, karena turut pula menancapkan pengaruhnya melalui lirik-lirik lagu supergrup bernama Kantata Takwa. Coba tengok potongan lirik lagu "Kesaksian" (1990) ini:
"Mereka dihinakan/Tanpa daya/Ya, tanpa daya/Terbiasa hidup/Sangsi. Orang-orang harus dibangunkan/Aku bernyanyi/Menjadi saksi. Kenyataan/Harus dikabarkan/Aku bernyanyi/Menjadi saksi."
Dalam karya-karya puisinya, Rendra memang bersikap kritis terhadap penguasa. Tak heran bila ia pernah menerima surat anonim berisi ancaman, beberapa hari sebelum ia membacakan sajak-sajak bertema pembangunan di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 28 April 1978.
Pementasannya bahkan pernah diserang dengan bom amoniak. Insiden itu mengakibatkan tiga orang penonton pingsan. Tiga hari setelah penyerangan, Rendra ditahan aparat keamanan.
Bila melihat rekam jejak kesenian Rendra yang sempat ditahan oleh rezim Orde Baru, tak berlebih jika menyebut lirik lagu "Kesaksian" mengajak orang-orang untuk sama-sama bersuara terhadap penguasa yang zalim.
Kantata Takwa kala itu disebut sebagai supergrup karena bukan diisi oleh orang sembarangan. Mereka adalah gabungan dari musisi, aktor teater dan pengusaha, seperti Iwan Fals, W.S. Rendra, Sawung Jabo, Yockie Suryoprayogo, dan Setiawan Djody.
Dalam wawancaranya bersama Kompas.com, Yockie Suryoprayogo, eks personel Godbless, mengutarakan proses lahirnya lagu "Kesaksian" ini. Ia bilang, mulanya lagu itu ia bikin terlebih dahulu, kemudian workshop bersama Iwan Fals dan Sawung Jabo.
"Saya biarkan Mas Iwan bernyanyi, Jabo juga main sendiri, saya main sendiri, terus saya rekam. Pelan-pelan notasi spontanitas itu saya bangun, saya simpan dalam laptop sebagai raw material, bukan lagu," kata Yockie.
Setelah selesai, lagu itu ia bawa ke studio. "Raw material itu, ada ekspresi saya, Iwan, dan Jabo, saya rancang menjadi notasi yang terukur, menjadi refrain dan lagu. Setelah jadi refrain dan lagu, saya bikin aransemen musik dasar."
Langkah selanjutnya, ia meminta Rendra untuk membuat liriknya. "Proses sebuah lagu dalam Kantata semua bareng-bareng. Jadi, di lagu "Kesaksian" itu enggak bisa dibilang lagu Yockie sendiri atau lagu Iwan sendiri, tapi itu lagu Yockie, Iwan, Jabo, dan Rendra selaku penulis lirik."
Cerita awal pembentukan Kantata Takwa ini berawal dari perkenalan Rendra dan Djody. Kala itu, Djody menjadi donatur Bengkel Teater asuhan Rendra. Dari sana pula, Djody berkenalan dengan Sawung Jabo, yang kala itu kritis terhadap rezim Orde Baru. Bersama Iwan Fals, mereka kemudian mendirikan Swami, salah satu lagu andalan dari band ini adalah“Bongkar.”
Namun, Djody terus menggali sisi kreatifnya. Pada satu kesempatan, ia berjumpa dengan Yockie Suryoprayogo yang saat itu baru saja menyelesaikan tur bersama God Bless. Karena merasa memiliki kesamaan cara pandang, akhirnya Djody mengajak Yockie untuk bikin proyek baru. Singkat kata, terbentuklah Kantata Takwa.
Melalui “Kesaksian,” “Balada Pengangguran,” sampai “Paman Doblang,” Kantata Takwa menyerang perilaku buruk aparat, pemerintah yang korup, dan keculasan rezim yang menyebabkan kesengsaraan masyarakat. Lirik-lirik itu tajam, meluncur dengan cepat, dan tepat menyasar di ulu hati penguasa. Dan spirit lirik Rendra, hadir di antara kritik-kritik tajam itu.
Lirik Lagu "Kesaksian" Kantata Takwa:
Aku mendengar suara
Jerit makhluk terluka
Luka, luka
Hidupnya
Luka
Orang memanah rembulan
Burung sirna sarangnya
Sirna, sirna
Hidup redup
Alam semesta
Luka
Banyak orang
Hilang nafkahnya
Aku bernyanyi
Menjadi saksi
Banyak orang
dirampas haknya
Aku bernyanyi
Menjadi saksi
(Musik)
Mereka
Dihinakan
Tanpa daya
Terbiasa hidup
Sangsi
Orang orang
Harus dibangunkan
Aku bernyanyi
Menjadi saksi
Kenyataan
Harus dikabarkan
Aku bernyanyi
Menjadi saksi
Lagu ini
Jeritan jiwa
Hidup bersama
Harus dijaga
Lagu ini
Harapan sukma
Hidup yang layak
Harus dibela
Kesaksian (Album Kantata Takwa)
Cipt. : Iwan/Jockie/S.Jabo
Lirik Lagu : WS. Rendra
Vokal : Iwan Fals
Backing vokal : Mbak Sunarti & Kelompok Bengkel Teater
Lead Guitar : S. Djody
Bass : Jockie S.
Drum : Budi Haryono
Flute : Embong Rahardjo
Acoustic Guitar : Raidy Noor
Editor: Iswara N Raditya