Usai menjajal beberapa cabang seni, Subagio Sastrowardoyo menetapkan pilihan pada sastra. Tak sekadar menulis puisi, ia juga produktif menulis kritik sastra.
Di mana-mana, Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus kondang sebagai kiai yang juga sering menulis puisi. Di tangannya, sajak-sajak bisa menjadi alat kritik terhadap penguasa.