Indeks Orde Baru

Berkat nama besar Sukarno, Megawati jadi oposisi daripada Soeharto. Punya potensi besar menarik dukungan massa meski bukan intelektual.

Suprapto Sukowati menggantikan Djuhartono sebagai Ketua Umum Golkar. Di zamannya Golkar membesar dan berjaya.

Sejarah hidup Rudy Badil tidak bisa dilepaskan dengan Warkop Prambors atau Warkop DKI yang dulu kerap menyentil penguasa lewat lawakan.

Djuhartono adalah pemuja Sukarno yang memimpin Sekber Golkar hingga akhir 1965. Dia kemudian tidak populer di zaman Orde Baru.

Dua film bertema lesbian muncul hampir berbarengan pada 1971. Badan Sensor Film memperlakukan keduanya dengan cara berbeda.

Ketua BPK zaman Soeharto pernah dijabat 3 orang jenderal. Dianggap sebagai tempat "memarkir".

Ruslan Abdulgani adalah tetangga jauh Sukarno yang ikut pergerakan dan masuk pemerintahan. Di zaman Soeharto dia jadi tokoh penting indoktrinasi Pancasila.

Sepanjang Orde Baru (1968-1998), dunia pendidikan nasional mengenal empat kurikulum, yakni Kurikulum 1968, 1975, 1984, dan 1994.

Terbunuhnya Ditje pada September 1986 bikin gempar. Gosip panas juga beredar di balik kasus ini.

Pelaku penting G30S, Abdul Latief dan Untung, adalah bekas bawahan Soeharto. Kepada keduanya, Soeharto tak bisa menolong dalam kasus makar.

Soeharto mempereteli kekuasaan Sukarno secara sistematis sejak Supersemar terbit. Jadi tahanan politik usai dijatuhkan hingga wafat dalam kesepian.

Anak-anak Soeharto rajin mengelap-elap kejayaan Orba. Padahal rezim ayah mereka adalah tiga dekade paling buruk bagi demokrasi.

Pada zaman Soeharto banyak jenderal menduduki jabatan sipil. Biasanya mereka adalah perwira yang tidak diberi posisi penting di ABRI.

Sebelum istrinya meninggal, Soeharto mendapat firasat buruk. Dua hari kemudian Tien Soeharto terkena serangan jantung dan dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto.

PNS harus pilih Golkar, partai-partai lain difusikan dan dikerdilkan.

Megawati dan Amien Rais sama-sama vokal saat menyerukan reformasi pada 1998. Kembali dekat saat pemerintahan Gus Dur bermasalah.

"Enak Jamanku, Toh?"

Menurut JK, Tim Hukum Nasional tidak bisa mengambil tindakan melainkan hanya sebagai pemantau.

Ngaeran adalah bawahan Soeharto sejak di Diponegoro dan perwira Opsus-nya Ali Moertopo. Istrinya masih terhitung kerabat Tien Soeharto.

Pemikiran dan kiprah Mukti Ali yang paling menonjol adalah mengkampanyekan kerukunan beragama semasa Orde Baru.