Indeks Opini

Petani, Partai, Puisi
Kolumnis
Senin, 17 Okt 2016

Petani, Partai, Puisi

Pragmatisme yang kawin dengan keserakahan membuat ideologi marhaenisme majal di tangan para gadungan. Petani di Pegunungan Kendeng di Rembang dan sekitarnya yang dengan caranya sendiri justru memperlihatkan bagaimana korporasi dan petugas partai gadungan yang menjadi makelar marhaenisme berada dalam satu paket “si pemabuk kuasa” yang layak dilawan secara terbuka.
Mengurai Pengangguran Menuai Kemakmuran
Kolumnis
Rabu, 12 Okt 2016

Mengurai Pengangguran Menuai Kemakmuran

Meratanya perluasan kesempatan kerja di seluruh negeri maka akan mampu mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi dan bisa dinikmati oleh seluruh warga negara. Dengan demikian harapan untuk mengurai pengangguran menuai kemakmuran dapat segera terwujud.
Munir dalam Lipatan Jas Kusut Pejabat
Kolumnis
Senin, 10 Okt 2016

Munir dalam Lipatan Jas Kusut Pejabat

Yang jauh lebih kusut dari jas milik Dirjen HAM adalah penegakan HAM itu sendiri.
Mendidik Karakter Indonesia
Kolumnis
Minggu, 9 Okt 2016

Mendidik Karakter Indonesia

Kita semua adalah guru-guru itu. Kita para orang tua adalah guru-guru bagi anak-anak kita. Membangun pendidikan karakter harus dimulai dengan gerakan para orang tua untuk mengubah berbagai kebiasaan buruk mereka, membangun terlebih dahulu karakter mereka. Kita semua harus kembali hidup dengan akal budi.
Relasi Strategi dan Inovasi Bisnis
Kolumnis
Kamis, 6 Okt 2016

Relasi Strategi dan Inovasi Bisnis

Perubahan perilaku pelanggan bisa mempengaruhi lanskap pasar produk dan tentu saja strategi bisnis kita. Pelaku bisnis harus jeli untuk melihat perubahan perilaku itu. Karena dengan kejelian itu pebisnis bisa melakukan inovasi sekaligus menentukan strategi untuk menciptakan produk sesuai perilaku konsumen lebih awal dibanding pebisnis lain atau menjadi sang pemula.
Tentara Tak Pernah Salah
Kolumnis
Rabu, 5 Okt 2016

Tentara Tak Pernah Salah

TNI nyaris tidak mau mengakui perilaku buruk anggotanya sebagai kesalahan institusional. Tiap ada anggota TNI melakukan kesalahan, bahkan kejahatan, selalu "oknum" yang dijadikan kambing hitam. Tentara tak pernah salah.
Kisah Sudirman Menjadi Panglima TKR
Kolumnis
Rabu, 5 Okt 2016

Kisah Sudirman Menjadi Panglima TKR

Ada banyak cerita di balik TNI sejak pertama kali bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR) lalu berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945. Cerita tentang perubahan nama itu orang sudah jamak tahu, tapi cerita mengapa Sudirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR tentara bisa jadi masih menggelitik untuk disimak publik.
Kelas Menengah Berpolitik Tanpa Ideologi
Kolumnis
Selasa, 4 Okt 2016

Kelas Menengah Berpolitik Tanpa Ideologi

Kata-kata keadilan, nilai, tujuan, kekuatan kelas, telah semakin memudar. Dan kelas menengah pun berpolitik seolah tanpa ideologi: fokus mereka adalah apa yang bisa dilakukan saat ini, secara cepat dan efisien. Meski sebenarnya, tanpa sadar mereka sedang disetir oleh sebuah ideologi yang sangat merusak kemanusiaan.
Tragedi 65 Sebuah Ilusi Soliteris
Kolumnis
Senin, 3 Okt 2016

Tragedi 65 Sebuah Ilusi Soliteris

Melihat diri sepenuhnya sebagai yang paling revolusioner setelah melihat si lain yang tidak sejalan dengan dirinya sebagai semata-mata kontra revolusioner adalah bentuk dari—meminjam kata-kata Amartya Sen—penunggalan identitas (ilusi soliteris). Inilah yang terjadi praOktober 1965 dan celakanya ilusi yang sama pula yang terjadi pascaOktober 1965.
Meluruskan Kembali Tujuan PON
Kolumnis
Kamis, 29 Sept 2016

Meluruskan Kembali Tujuan PON

Tujuan dari PON atau olahraga Indonesia pada umumnya tidak hanya sebagai tontonan, tapi harus dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk dukungan terhadap negara. Olahraga merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian dari negara untuk dikembangkan lebih serius sebab memiliki potensi yang cukup besar untuk mengenalkan dan membanggakan Indonesia sebagai bangsa.
Tuhan Menjawab Doa Politik
Kolumnis
Senin, 26 Sept 2016

Tuhan Menjawab Doa Politik

Doa politik adalah bagian dari kekonyolan politik. Maka tepat sekali kalau Tuhan juga menjawabnya secara konyol.
Tiga Penguak Takdir
Kolumnis
Senin, 26 Sept 2016

Tiga Penguak Takdir

Jakarta masih menjadi kota metropolis udik. Di tengah menara-menara di Thamrin yang tumbuh modern, kampung-kampung kumuh terselip. Di tengah proyek MRT dipacu, bajaj-bajaj pesing tetap melaju. Di antara syahdu prostitusi kelas premium, bisnis asyik recehan berjejeran di sepanjang rel Stasiun Kota. Itulah Jakarta elu yang metropolis sekaligus udik. Dan lima bulan ke depan ini kesempatan untuk tentukan siapa pemimpin elu. Ente berhak tentukan “takdir” tiga bidak-bidak ntuh, untuk jadikan Jakartah lebih baik.
Irman Gusman dan Pendidikan Antikorupsi
Kolumnis
Kamis, 22 Sept 2016

Irman Gusman dan Pendidikan Antikorupsi

Banyak orang menganggap pendidikan anti korupsi cukup dengan mendidik anak-anak soal kejujuran. Tapi di tengah kebiasaan korup yang demikian luas, saya khawatir konsep kejujuran menjadi terlalu abstrak, bahkan klise. Maka saya memilih untuk menjelaskannya dalam format yang lebih kongkrit, dengan mengambil contoh dari hal-hal yang disaksikan anak-anak dalam kehidupan nyata mereka.
Betapa Tidak Pentingnya Banjir di Garut
Kolumnis
Kamis, 22 Sept 2016

Betapa Tidak Pentingnya Banjir di Garut

Apakah kita benar-benar peduli dengan banjir bandang di Garut? Seberapa penting banjir bandang di Garut dibandingkan Pilkada DKI, PON 2016 atau pengadilan Jessica?
Mencurigai Negara
Kolumnis
Minggu, 18 Sept 2016

Mencurigai Negara

Mencurigai si miskin, apalagi dengan berpatokan kepada kriteria benar-salah secara hukum, adalah pilihan gampang(an). Sebaliknya, mencurigai negara, bukan tindakan yang mudah. Negara sudah telanjur mengurat-akar dalam tata kehidupan, sehingga dipandang sebagai entitas yang alamiah, sudah sewajarnya ada. Negara sudah telanjur ada, tak terbantahkan eksistensinya, dari urusan pajak hingga urusan alat kelamin.
Usaha Memutus Tali Solidaritas
Kolumnis
Jumat, 16 Sept 2016

Usaha Memutus Tali Solidaritas

Kecurigaan Ahok terhadap "Romo" Sandyawan menggemakan kembali politik massa mengambang. Ahok menuding Sandyawan menghambat penggusuran Bukit Duri Jakarta karena bukan warga setempat. Perilaku Ahok macam ini sudah menjadi semacam modus operandi untuk memutus jejaring solidaritas lintas wilayah, lintas golongan, bahkan lintas kelas.
Para Pemegang Stopwatch
Kolumnis
Kamis, 15 Sept 2016

Para Pemegang Stopwatch

Keberhasilan menyelesaikan Tol Trans Jawa adalah sebuah legacy yang bisa ditawarkan pemerintahan Jokowi. Dan jangan lupa, 60 persen penduduk (baca; pemilih) Indonesia tinggal di Pulau Jawa.
Ironi Pencipta Sapta Marga
Kolumnis
Selasa, 13 Sept 2016

Ironi Pencipta Sapta Marga

Kolonel Bambang Supeno pencipta Sapta Marga TNI salah satu satu dari sedikit perwira intelektual di masa awal revolusi. Tapi karir dan hidupnya ironis. Intelektualitasnya justru tak pernah bisa membawanya dalam puncak karir militer. Sebaliknya, di mana-mana ia terantuk masalah di internal Angkatan Darat. 
Strategi Marketing Mario Teguh & PKS
Kolumnis
Selasa, 13 Sept 2016

Strategi Marketing Mario Teguh & PKS

Mario Teguh dan PKS sama-sama pemberani. Dari sudut pandang bisnis, keduanya punya nyali besar dalam mengambil risiko marketing. Mereka berani bertaruh dengan akhlak, moralitas, keramahan kemuliaan karakter, dan kesempurnaan sebagai selling point jualan. Ketika mereka gagal bertaruh pada selling point itu, mereka lantas dicaci.
Memahami Kecerdasan Anak
Kolumnis
Jumat, 9 Sept 2016

Memahami Kecerdasan Anak

Ada sembilan jenis kecerdasan anak yang harus dipahami orangtua. Ada yang cerdas logika-matematika ada pula yang cerdas secara eksistensial. Dengan memahami jenis kecerdasan yang dimiliki anak, orangtua diharapkan bisa memupuk kecerdasan mereka sehingga kelak bisa mencari nafkah dari hal-hal yang dicintainya.