Gubernur BI menyatakan keputusan menaikkan suku bunga acuan akan dilakukan oleh Bank Sentral jika pelemahan rupiah sudah menganggu stabilitas sistem keuangan.
Agus Martowardojo meminta depresiasi rupiah dari hari ke hari tidak mengalami gejolak signifikan jika dibandingkan dengan mata uang sejumlah negara lain.
BI menilai penilaian lembaga rating Standard and Poor’s (S&P) tentang potensi pelemahan rupiah bukan sebuah proyeksi. BI meyakini pelemahan rupiah tidak akan mencapai level Rp15.000 per dolar AS.
Mirza menyampaikan sudah banyak pihak yang memperkirakan pelemahan nilai tukar ini, salah satu penyebabnya adalah rencana Presiden AS Donald Trump yang akan menurunkan besaran pajak di Amerika.