Menuju konten utama

OJK Klaim Kondisi Perbankan Masih Kuat Hadapi Pelemahan Rupiah

Menurut OJK, hasil stress test terhadap perbankan masih tetap dalam kondisi cukup kuat jika nilai tukar rupiah mengalami pelemahan hingga Rp20 ribu.

 OJK Klaim Kondisi Perbankan Masih Kuat Hadapi Pelemahan Rupiah
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan pemaparan saat Konferensi Pers Akhir Tahun 2017 OJK di Jakarta, Kamis (21/12/2017). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan bahwa kondisi perbankan nasional berada pada posisi yang relatif baik untuk menghadapi depresiasi nilai tukar rupiah. Ia pun mengatakan perbankan telah melakukan uji ketahanan (stress test) terhadap tekanan.

"Stress test telah dilakukan dengan berbagai skenario market. Terhadap nilai tukar rupiah ternyata perbankan kita berada posisi lock. Jadi, mau nilai tukar seperti apapun dampak nilai tukar tidak berdampak pada permodalan perbankan," ujar Wimbo.

Ia bahkan menyampaikan bahwa hasil stress test terhadap perbankan masih tetap dalam kondisi cukup kuat jika nilai tukar rupiah mengalami pelemahan semisal hingga Rp 20ribu. "Dari simulasi yang kami lakukan, nilai tukar rupiah terhadap dolarnya Rp20 ribu, tetap tidak ada masalah. Tapi, ya kami tidak berharap dolarnya Rp20 ribu. Ya dengan permodalan yang cukup stress test apapun tidak berpengaruh," ungkapnya.

Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR), disebutkannya, menunjukkan permodalan yang kuat sebesar 22,67 persen hingga Maret 2018. Lalu, pertumbuhan kredit menguat dari 8,22 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Februari menjadi 8,54 persen (yoy) pada Maret 2018.

Kemudian, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) menurun dari sebesar 2,88 persen pada Februari menjadi 2,75 persen pada Maret 2018. "Kami harapkan ini terus turun karena proses konsolidasi dan restrukturisasi makin lama makin baik," terangnya.

Pada dua pekan lalu, Jumat (20/4/2018), nilai tukar rupiah sempat mencapai level depresiasi Rp13.900 terhadap dolar AS. Pada Senin (30/4/2018), nilai tukar rupiah berdasarkan data Bank Indonesia menunjukkan pelemahan berada pada posisi Rp13.877. Sedangkan berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar mencapai Rp13.913.

Bank Indonesia berkomitmen akan terus berupaya memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental ekonomi dengan tetap mendorong mekanisme pasar keuangan. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan beberapa langkah telah disiapkannya untuk menjaga nilai rupiah tidak terus melemah.

Pertama, Bank Indonesia akan senantiasa berada di pasar untuk memastikan tersedianya likuiditas dalam jumlah yang memadai baik valas maupun rupiah serta berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk mendorong lindung nilai.

Kedua, memantau perkembangan perekonomian global dan dampaknya terhadap perekonomian domestik. Ketiga, memperkuat second line of defense bersama dengan institusi eksternal terkait.

"Kemudian keempat, apabila tekanan terhadap nilai tukar terus berlanjut serta berpotensi mengganggu stabilitas perekonomian, Bank Indonesia tidak menutup ruang bagi penyesuaian suku bunga kebijakan BI 7-day Reverse Repo Rate," ujar Agus usai Rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Bank Indonesia Jakarta pada Senin (30/4/2018).

Kebijakan-kebijakan tersebut dikatakannya tentu akan dilakukan secara berhati-hati, terukur, dan bersifat data dependence, mengacu pada perkembangan data terkini maupun perkiraan ke depan.

Baca juga artikel terkait NILAI TUKAR RUPIAH atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Maya Saputri