#BersihkanIndonesia mendesak pemerintah serius melakukan investigasi menyeluruh secara independen atas kasus padamnya listrik selama lebih dari 10 jam di Jabodetabek.
Sejarah permasalahan yang pernah dialami PLTU Suralaya, termasuk terkait penyebab padamnya listrik, terlacak melalui berbagai pemberitaan media massa kala itu.
Menurut Fadli Zon tidak seharusnya pohon disalahkan dan menjadi kambing hitam atas peristiwa mati listrik massal disebagian Pulau Jawa pada Minggu (4/8/2019).
PLN akan memotong gaji puluhan ribu karyawannya untuk menambal biaya pembayaran kompensasi bagi pelanggan di sebagian kawasan Pulau Jawa, yang terdampak mati listrik massal.
Direktur Utama PT PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, kerugian yang harus ditanggung akibat pemadaman listrik secara massal itu mencapai Rp839 miliar.
Pemadaman PLN secara massal di Jawa dan Jabodetabek telah memengaruhi transportasi berbasis listrik. Kemenko Perekonomian menyebutkan, hal ini menjadi warning buat pemerintah.
Apindo menyatakan pelaku industri perikanan kelas UMKM mengalami kerugian akibat mati listrik dalam waktu lama. Kerugian terutama bisa dialami UMKM pembudidaya ikan Koi dan udang.
Soal adanya kemungkinan penyebab mati listrik karena sabotase, Sripeni langsung membantahnya. Namun, ia belum memastikan adanya potensi masalah dari human error.
Presiden Jokowi mengungkapkan kemarahan saat mengunjungi kantor PLN Senin (5/8/2019) dinilai wajar, hanya tidak memberikan solusi atas permasalahan pemadaman listrik massal di Jabodetabek.