tirto.id - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon meminta investigasi penyebab padamnya listrik sebagian Jawa pada Minggu (4/8/2019) lalu tak boleh berlama-lama.
Menurutnya harus ada batas waktu investigasi penyebab mati listrik tersebut, maksimal kata Fadli satu atau dua pekan saja.
"Harus ada investigasi tapi harus ada limit harus ada waktunya. Kapan? Masak yang gini saja perlu setahun ya seminggu dua minggu lebih dari cukup," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2019).
Menurut Fadli dengan canggihnya teknologi saat ini seharusnya PLN sudah bisa mendeteksi penyebab padamnya listrik.
Selain itu, menurutnya perlu juga dilakukan audit terhadap manajemen PT PLN sehingga bisa diketahui apa masalah utama sistem kelistrikan di Indonesia.
"Ya harus ada investigasi dan audit terhadap operasional, audit keuangan, kebijakan dan sebagainya yang bisa mengakibatkan blackout seperti tanggal 4 kemarin," jelasnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT PLN (persero) Sripeni Inten Cahyani menjelaskan pihaknya membutuhkan waktu untuk melakukan investigasi dari penyebab terjadinya mati listrik secara massal selama berjam-jam (blackout) di kawasan Jakarta, Jawa Barat sampai sebagian Jawa Tengah pada Minggu sampai Senin.
"Kami memohon waktu untuk melakukan langkah assessment atau investigasi dan kami sepakat untuk melaporkan hasil-hasil investigasi ini secara berkala kepada Komisi VII," dia di Ruang Komisi VII Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2019).
Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya belum mengetahui berapa lama investigasi yang diperlukan untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan blackout di sebagian Pulau Jawa.
"Namanya investigasi, mau cepet tergantung hasilnya cepet ya dapetnya sedikit. Kita mohon waktu karena kami ingin karena kompleks kita ingin sangat komprehensif di dalam memastikan penyebabnya dan juga langkah ke depan," tandasnya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
