Indeks Kronik Reformasi
Indonesia, 20 Tahun Lalu: Yang Mau Reformasi, Ikut Kami!
Di era Soeharto, menuntut keterbukaan adalah sesuatu yang langka, bahkan mahal karena harus dibayar oleh nyawa.
21 Mei 1998: Soeharto Akhirnya Lengser
Soeharto akhirnya menyerah: ia lengser dari kursi yang didudukinya selama 32 tahun.
20 Mei 1998: 14 Menteri Tolak Gabung Kabinet Reformasi
Detik-detik terakhir KO-nya Soeharto: 14 menteri menolak bergabung dengan Kabinet Reformasi yang digagas sehari sebelumnya.
19 Mei 1998: Soeharto Belum Mau Mundur
Entah keras kepala, entah gagap melihat situasi, Soeharto belum mau mundur juga. Ia mencoba bertaktik dengan bertemu para ulama dan tokoh masyarakat.
18 Mei 1998: Ketua MPR Desak Soeharto Mundur
Mahasiswa berhasil menguasai gedung DPR/MPR dan sang ketua parlemen mendesak Soeharto segera mundur.
17 Mei 1998: Kehidupan Sehari-Hari Mulai Pulih
Setelah dilanda kerusuhan selama tiga hari, kehidupan mulai berjalan normal kembali.
16 Mei 1998: Republik Rusuh, ABRI Minta Maaf
ABRI secara resmi meminta maaf atas kerusuhan yang terjadi selama 13-15 Mei 1998.
15 Mei 1998: Toko-Toko Dibakar, Ratusan Orang Tewas
Ratusan orang tewas terpanggang di hari puncak kerusuhan Jakarta. Sementara itu, para tokoh oposisi mulai merapatkan barisan.
14 Mei 1998: Ibu Kota Mencekam
Hingga satu hari setelah kerusuhan melanda, Jakarta dan beberapa kota lain diselimuti kekhawatiran dan kepanikan.
13 Mei 1998: Kerusuhan Membakar Republik
Inilah dimulainya hari-hari paling kelam menjelang Soeharto lengser. Kerusuhan, pembakaran, penjarahan, dan persekusi terhadap etnis Cina merebak di mana-mana.
12 Mei 1998: Empat Mahasiswa Trisakti Ditembak Aparat
Tragedi terjadi di hari ini dua puluh tahun lalu: empat demonstran gugur kena tembak peluru tajam aparat.
11 Mei 1998: IMF Bantah Jadi Biang Keladi Krisis
IMF menolak tuduhan sebagai biang keladi krisis ekonomi dan politik. Sementara Amien Rais akan membentuk Majelis Kepemimpinan Rakyat.
10 Mei 1998: Negosiasi Utang RI Berakhir tanpa Hasil
Di Tokyo, tim negosiasi utang Indonesia tak berhasil merayu para bankir untuk memperpanjang jangka pengembalian utang.
9 Mei 1998: Reformasi Jangan Korbankan Pembangunan, Kata Soeharto
Soeharto memang secara eksplisit menyatakan niatnya melakukan reformasi, tapi ia masih menyertakan berbagai syaratnya.
8 Mei 1998: DPR Tolak Kenaikan Harga BBM
Pemerintah keluarkan aturan kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik tanpa persetujuan DPR.
7 Mei 1998: Pemerintah Mengklaim Pahami Tuntutan Mahasiswa
Panglima ABRI menyatakan semua komponen pemerintahan memahami tuntutan mahasiswa. Di Bandung, Senat Guru Besar ITB mendukung mahasiswa menyuarakan reformasi.
6 Mei 1998: Kerusuhan Meluas ke Sentimen Rasial
Menkeu Inggris desak Soeharto segera melakukan reformasi. Di dalam negeri, kerusuhan mulai memakan korban etnis minoritas.
5 Mei 1998: Penjarahan Mulai Terjadi
Bantuan IMF akan dicairkan dalam waktu dekat. Sementara penjarahan toko mulai terjadi di beberapa kota.
4 Mei 1998: Harga BBM dan Listrik Naik
Pemerintah menaikkan harga BBM dan TDL karena tak bisa lagi menanggung beban subsidi.
3 Mei 1998: Soeharto Minta Bantuan Dana ke Malaysia
Sekitar 100 mahasiswa yang tergabung dalam HMI Cabang Denpasar berinjuk rasa menuntut reformasi politik. Di Kuala Lumpur, PM Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan siap bantu Indonesia.