Indeks Kasus Korupsi Lukas Enembe

Kelanjutan kasus korupsi Lukas Enembe setelah ia dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (26/12/2023), apakah akan dihentikan?

Vonis hakim terhadap Lukas Enembe lebih ringan dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK.

Lukas Enembe juga dihukum untuk membayar uang pengganti senilai Rp19,6 miliar dan dicabut hak politiknya untuk dipilih sebagai jabatan publik.

Tim dokter RSPAD Gatot Soebroto menyatakan Lukas Enembe sudah membaik dan bisa menjalani rawat jalan.

Petrus Bala Pattyona mengatakan bahwa, dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terkait gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang tidak mendasar.

Gabriel dicecar terkait dugaan adanya upaya Lukas Enembe untuk membawa uang miliaran rupiah ke dalam dan luar negeri menggunakan pesawat jet pribadi.

Petrus mengatakan seharusnya pihak Bank BCA dihadirkan dalam persidangan guna membuktikan benar tidaknya Lukas Enembe menerima suap.

KPK mengultimatum Presdir PT RDG Airlines Gibrael Isaak supaya kooperatif memenuhi panggilan penyidik terkait kasus dugaan TPPU Lukas Enembe.

KPK juga memeriksa sejumlah saksi guna mendalami penggunaan pesawat pribadi oleh Lukas Enembe untuk keluar dari wilayah Papua.

KPK juga memanggil saksi lainnya untuk menelusuri adanya dugaan pengantaran uang puluhan miliar menggunakan jet pribadi milik Lukas Enembe.

KPK menggali keterangan dari para saksi terkait dugaan perintangan penyidikan dalam kasus Lukas Enembe.

KPK melaporkan penyelidikan kasus dugaan korupsi dana operasional yang melibatkan Gubernur Papua nonaktif, Lukas Enembe sudah memasuki tahap akhir.

Dokter IDI menyatakan Lukas Enembe masih bisa berkomunikasi dengan baik, meski memang ada gangguan ringan dalam proses berpikirnya.

KPK menyebut kondisi kesehatan Lukas Enembe menurun lantaran tidak mau makan dan minum serta meminum obat yang telah diresepkan oleh dokter.

Jaksa KPK memohon hakim mencabut penangguhan penahanan Lukas Enembe dan meminta pengobatan dilanjutkan rawat jalan.

Faktanya Lukas Enembe justru mengaku tidak pernah melakukan korupsi ataupun menerima suap dalam eksepsi yang dia sampaikan Senin (19/6/2023).

Lukas Enembe mengklaim tidak pernah melakukan korupsi dan KPK dianggap telah menggiring opini publik untuk menghakimi dirinya sebagai penjahat besar.

Komnas HAM juga meminta agar Lukas Enembe kooperatif dalam menjalani pelayanan kesehatan yang diberikan oleh KPK.

Jaksa sebelumnya mendakwa Rijatono memberikan uang suap kepada Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe dengan nominal sebesar Rp35 miliar.