Sejumlah lahan di dua kabupaten calon ibu kota negara dikuasai PT ITCI Kartika Utama. Perusahaan ini dulu dikelola AD, dan sekarang dimiliki Hashim Djojohadikusumo.
Saat ini pasokan listrik di Kalimantan hanya mampu menahan 2.000 MW, tetapi kehadiran Ibu Kota baru akan menghasilkan beban sampai 2.800 MW, sehingga berpotensi kelebihan beban 800 MW.
Pemindahan ibu kota baru disebut bakal membawa berkah bagi baron properti, tapi di sisi lain dapat berdampak pada gentrifikasi atau tersingkirnya masyarakat berpendapatan rendah.
Menpan RB, Syafruddin, menegaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) harus siap ditempatkan di mana saja oleh pemerintah. Termasuk ke ibu kota baru yang diputuskan bakal dibangun di Kalimantan Timur.