Menuju konten utama

Ridwan Kamil Kaji Pemindahan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat

Ridwan Kamil mengkaji rencana pemindahan ibu kota provinsi dari Kota Bandung ke tempat lain.

Ridwan Kamil Kaji Pemindahan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan kepada awak media saat menggelar konferensi pers terkait penetapan tersangka dugaan kasus suap Meikarta yang melibatkan Sekda Jabar Iwa Karniwa di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/7/2019). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi.

tirto.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang mengkaji rencana pemindahan ibu kota provinsi dari Kota Bandung ke tempat lain. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, kajian tersebut sudah masuk dalam Perda Perubahan atas Perda Jabar Nomor 22 Tahun 2010 tentang RTRW Jabar Tahun 2009-2029.

"Jadi di dalam Segi Tiga Rebana [Cirebon-Patimban-Kertajati] sudah masukkan, penataan jalur transportasi sudah masuk," kata Ridwan Kamil setelah menghadiri penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov Jabar dengan PT Astra Internasional di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Kamis (29/8/2019).

Menurut dia, di dalam revisi tersebut termasuk persetujuan wacana perpindahan pusat pemerintahan yang akan dikaji lebih lanjut oleh Pemprov Jabar dalam waktu tak terlalu lama.

"[Lokasi pemindahan ibu kota Provinsi Jabar] itu ada di Tegalluar, Walini, atau Segi Tiga Rebana juga, karena pada dasarnya secara fisik Kota Bandung sama seperti Jakarta sudah tidak cocok lagi melayani pusat pemerintahan," kata dia.

Emil mengatakan masih terpisah-pisahnya kantor pemerintahan Pemprov Jawa Barat di berbagai lokasi di Kota Bandung membuat roda pemerintahan tidak produktif.

Selain itu, pihaknya menargetkan kajian tentang pemindahan ibu kota Provinsi Jabar ini bisa dilakukan dalam enam bulan ke depan.

"Untuk kajian dilaksanakan enam bulan ke depan, nanti media dikabari lagi. Calon lokasi terbuka sebenarnya, tapi sementara tiga tempat itu," ujarnya.

Dia menambahkan, semua kemungkinan terkait perpindahan ibu kota Provinsi Jabar butuh kajian yang mendalam. Pihaknya akan menilai lokasi yang minim risiko, aksesibilitas, tingkat ekonomi, ketersediaan air dan lain-lain.

"Pokoknya tahun depan kita kabari," katanya.

Rencana pembangunan Provinsi Jawa Barat ke depan juga dibahas Kang Emil saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Rabu (28/8/2019).

"Tadi menyesuaikan jadwal, mungkin akan digabung dengan Banten, untuk bahas pembangunan-pembangunan di Jawa Barat yang jadi atensi Pak Jokowi di lima tahun ke depan," kata Ridwan ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Rabu.

Emil telah menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka. Menurut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, pemerintah pusat bersama pemda harus melanjutkan sejumlah program infrastruktur pembangunan yang sedang berjalan.

Selain itu, Kang Emil juga melaporkan tentang konsep pembangunan sumber daya manusia (SDM) di provinsinya. Sejumlah program untuk mendukung upaya tersebut yakni revitalisasi sekolah kejuruan, serta desa-desa yang mengimplementasikan kemajuan berbasis 4.0.

"Itu juga diminta ada atensi khusus dari Pak Presiden agar Jawa Barat bisa didukung maksimal," jelas Ridwan.

Kang Emil menjelaskan, tahapan lebih lanjut mengenai rencana pembangunan Jawa Barat akan dibahas dalam rapat kabinet.

Baca juga artikel terkait PEMINDAHAN IBU KOTA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Maya Saputri