Indeks Hoaks

Andre Rosiade menyindir Jokowi dengan mengusulkan agar Prabowo membikin monumen Antihoaks bersimbol mobil esemka. 

Tak hanya mendukung, Google Indonesia juga membantu melindungi penyelenggaraan Pemilu 2019.

Ratna Sarumpaet telah menjalani operasi wajah sejak 2013 bukan untuk tampil cantik tapi agar wajah kencang.

Hoaks bisa memengaruhi para pemilih yang belum punya preferensi ke calon tertentu.

Fadli Zon menuding Jokowi sedang berhalusinasi saat mengaku kerap diserang dengan hoaks dan fitnah.

Fahri Hamzah menilai cara kampanye Jokowi selama ini semakin mempersempit segmen pemilihnya di Pilpres 2019.

WhatsApp dalam versi terbaru akan memberikan gelembung yang sedikit lebih besar pada pesan yang sering diteruskan.

Dahnil menilai pernyataan Wiranto merupakan bentuk kepanikan atas maraknya hoaks jelang Pilpres 2019.

BPN mendukung Wiranto menjerat penyebar hoaks pakai UU Terorisme, asal adil, dengan menindak semua penyebar hoaks, termasuk ada pelaku dari kubu Capres 01, Jokowi.

Ujang mengatakan, pernyataan Wiranto bisa dinilai sebagai bentuk kekhawatiran atas bertambahnya angka golput, karena akan merugikan Jokowi-Ma'ruf.

Wiranto ingin pelaku penyebar hoaks ditindak dengan UU Terorisme.

TKN Jokowi-Ma'ruf membantah anggapan bahwa pernyataan Wiranto soal penyebar hoaks bisa dijerat dengan UU Terorisme menunjukkan kubu petahana sedang panik.

"Kalau itu memang ada pasalnya ke UU Terorisme ya berlakukan," ucap Johnny.

Keinginan Wiranto menjerat penyebar hoaks dengan UU Terorisme dinilai sebagai bentuk kepanikan atas trend golput yang meningkat.

Nasir yang pernah menjadi Anggota Pansus RUU Terorisme DPR RI ini menuturkan bahwa UU Terorisme bukan untuk menjerat seseorang yang menyebarkan hoaks.

Pernyataan Wiranto tentang penyebar hoaks bisa dijerat dengan UU Terorisme dinilai berkaitan dengan upaya pemenangan Jokowi di Pilpres 2019. 

Pernyataan Wiranto bahwa penyebar hoaks bisa dijerat UU Terorisme dikritik. Dia dianggap sedang menakut-nakuti warga.

Isnur menyatakan bahwa hoaks bukanlah aksi terorisme dan sudah mempunyai definisi tersendiri.

Wiranto menilai penyebar hoaks sama dengan terorisme, karena menyebar teror psikologis kepada masyarakat.

Koalisi Masyarakat Anti Hoaks mengatakan pernyataan Agum Gumelar perlu ditelusuri lebih jauh sebeb berdasarkan Pasal 164 KUHP bila seseorang tahu kejahatan tetapi tidak memberi tahu, maka dia dipidana lebih dari satu tahun.