Indeks Generasi Z

Aksi dan Reuni 212 dibikin para generasi tua. Tetapi, Generasi Z juga hadir dalam kegiatan itu.

Satu dari empat remaja putri Indonesia di bawah 18 tahun merasa lebih penting memiliki kulit putih ketimbang merasa bahagia.

Cantik dan tampan memang relatif, tapi kebutuhan memoles wajah dan merawat tubuh menjadi mesin uang bagi industri kecantikan.

Anda perlu ketekunan dan pandai membaca pasar untuk memahami gerakan Indonesia Tanpa Pacaran adalah komunitas yang digarap serius.

Dukungan pemerintah Indonesia pada atlet e-Sports belum nyata.

Gen Z secara aktif bekerja untuk mendapatkan uang di usia muda, baik melalui pekerjaan sampingan atau lepas.

Milenial memaksa generasi lain bertransformasi dengan tabiat digital mereka.

48,95 persen siswa/mahasiswa yang disurvei menilai pendidikan agama berperan memengaruhi agar tidak bergaul pemeluk agama lain.

Lebih dari separuh pelajar dan mahasiswa responden survei PPIM UIN Jakarta memiliki opini intoleran terhadap kelompok agama minoritas sekaligus cenderung terpengaruh gagasan keagamaan yang radikal.   

Penelitian di AS menunjukkan bahwa masih banyak pemuda milenial yang mengidamkan istrinya kelak menjadi ibu rumah tangga.

Riset tentang perilaku politik generasi Z masih kelewat menyederhanakannya semata dalam proses elektoral.

Bisakah meniti karier sebagai atlet e-Sport di Indonesia?

Bioskop sudah kalah pamor ketimbang 'streaming' di mata Generasi Z. Lantas bagaimana gaya hiburan menonton di masa depan?

Generasi Z: "Saya makan di luar rumah yang kekinian karena itu saya ada"

Meski disebut 'pribumi' era digital dan memperoleh referensi fesyen dari internet, Generasi Z cenderung memilih belanja langsung di toko.

Generasi Z akan menentukan masa depan dunia. Bagaimana kekhasan mereka dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Rhenald Kasali menekankan pentingnya regulasi untuk menyambut generasi baru dan perubahan bisnis karena revolusi digital.

Dunia sedang bergerak dari tangan Generasi Milenial ke Generasi Z.

Parabel yang (mungkin) pas: rock menua, duduk di pinggir, menanti momen untuk kembali bertarung di gelanggang utama.