Nilai ekspor Indonesia sepanjang November 2019 sebesar 14,04 miliar dolar AS, turun sebesar 6,17 persen dibandingkan Oktober 2019 dan 5,67 persen dibanding November 2018.
Ekspor jenis Completely Knock Down (CKD) alias bahan mentah mobil ekspor CKD masih tercatat tumbuh hingga 483 persen hingga 397.885 unit sejak Januari hingga Oktober 2019.
Presiden Jokowi menerima sejumlah pengurus Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Produsen Serat Sintesis dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) di Istana Merdeka, Kamis (21/11/2019).
Neraca dagang Indonesia mengalami tekanan cukup besar di akhir periode pertama Jokowi. Ekonom menilai kondisi ini bukanhanya imbas dari kondisi ekonomi global, melainkan juga salah kebijakan.
Apsyf menyebut permasalahan industri tekstil tak hanya berkutat pada serbuan impor. Sejumlah masalah lain yang perlu diatasi adalah peningkatan daya saing hingga logistik.
Pemerintah bakal merelaksasi sejumlah aturan dan mendorong sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah dalam dua pekan ke depan. Hal ini dilakukan agar Indonesia tidak kehilangan peluang relokasi Industri di tengah kecamuk perang dagang Amerika Serikat dan China.