tirto.id - Kepala Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan investasi fisik atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) di 2019 sebesar 4,45 persen.
Padahal, kontribusi PMTB terhadap perekonomian Indonesia cukup besar--Komponen komponen pengeluaran rumah tangga (PK-RT) sebesar 56,62 persen--yakni 32,33 persen.
Capaian tersebut juga relatif lebih rendah dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 6,67 persen;
“Pertumbuhan PMTB (Penanaman Modal Tetap Bruto atau Investasi) kurang menggembirakan, menunjukkan perlambatan,” jelas dia di Gedung BPS (5/20/2020).
Kontribusi PMTB pada pertumbuhan ekonomi juga makin minim dan hanya sebesar 1,47 persen. Padahal, di tahun 2018 angkanya masih di kisaran 2,16 persen.
Sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari Komponen PK-RT sebesar 2,73 persen, sementara sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dari komponen lainnya sebesar 0,82 persen.
Suhariyanto mengatakan, PMTB tahun 2019 tercatat cukup rendah lantaran capaian di triwulan IV 2019 hanya sebesar 4,06 persen atau terendah sepanjang tahun.
Secara berturut-turut PMTB juga menurun secara triwulanan sejak triwulan I 2019 yaknitercatat 5,03 persen (triwulan I), 4,55 persen (triwulan II) dan 4,21 persen (triwulan III).
kontraksi PMTB di triwulan terakhir terutama disebabkan menurunnya pertumbuhan barang modal jenis mesin karena penurunan produksi domestik dan impor.
"Ada penurunan barang modal yang dipengaruhi turunnya pertumbuhan barang modal kendaraan baik berasal dari domestik maupun impor," imbuhnya.
Sementara pertumbuhan barang modal jenis kendaraan mengalami kontraksi pertumbuhan yang dipengaruhi oleh turunnya pertumbuhan barang modal kendaraan, baik yang berasal dari domestik maupun impor
Sementara itu, realisasi Belanja Modal Pemerintah Pusat (APBN) triwulan IV-2019 sebesar 91,57 triliun, meningkat (4,27 persen) dibanding belanja modal triwulan IV-2018.
Pembangunan infrastruktur berlangsung di beberapa daerah, baik pembangunan baru maupun lanjutan pembangunan periode sebelumnya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana