tirto.id - Badan Koordinasi Penanaman Modal mengklaim pertumbuhan penanaman modal asing dan dalam negeri di luar Jawa sudah meningkat dalam tiga tahun kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan pertumbuhan nilai investasi ke Sumatera dan Sulawesi paling tinggi, masing-masing sebesar 87 persen dan 189 persen sepanjang 2015-semester I/2017 dari 2012-semester/2014.
“Basisnya tentu masih lebih kecil di Jawa yang mencapai Rp807 triliun ketimbang Sumatera sebesar Rp257 triliun dan Sulawesi Rp117 triliun. Saya pikir ini mulai merata,” kata Thomas saat konferensi pers di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Selasa (17/10/2017).
Thomas menambahkan tingginya nilai investasi di Sumatera dan Sulawesi itu merupakan konsekuensi dari strategi presiden yang gencar membangun infrastruktur dari daerah pinggiran.
“Sudah banyak investor yang bilang ke saya, bahwa Tol Trans Sumatera itu menjadi magnet untuk investasi ke Sumatera. Saya optimistis sektor pariwisata di semenanjung Sumatera akan berkembang,” tutur dia.
Mulai dari 2015 hingga semester I/2017, realisasi investasi yang ditanamkan asing dan dalam negeri mencapai Rp1.494,9 triliun. Dari total tersebut, investor asing menjadi penyumbang terbesar Rp969,4 triliun, atau sekitar 65 persen.
Pada saat bersamaan, total nilai realisasi investasi itu menciptakan 75.000 proyek dengan lapangan kerja sebanyak 3,3 juta orang. Adapun, lapangan kerja yang diciptakan di luar Jawa lebih banyak ketimbang di Jawa.
Penulis: Ringkang Gumiwang
Editor: Agung DH