tirto.id - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menuding Presiden Ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, telah melakukan desoerkarnoisasi jilid II pada masa pemerintahannya. Menurut Hasto, desoekarnoisasi adalah memperkecil peran dan kehadiran Soekarno dalam sejarah dan ingatan bangsa Indonesia seperti jaman Orde Baru.
Hal tersebut disampaikan oleh Hasto dalam agenda pembekalan terhadap para Kepala Daerah terpilih. Dia mengaku telah menulis soal desoekarnoisasi oleh Jokowi ini, dalam disertasinya, yang juga membahas soal Soekarno merupakan pemimpin yang visioner dan memiliki komitmen kuat terhadap rakyat.
"Sehingga memang akibat desoekarnoisasi yang dilakukan oleh orde baru dan dalam konteks seperti ini, dalam disertasi saya, saya juga tegaskan, bahwa Presiden Jokowi ini juga pada dasarnya melakukan desoekarnoisasi jilid kedua," kata Hato di Sekolah Politik PDIP, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).
Hasto menjelaskan, Jokowi pada masa pemerintahannya, tidak mengimplementasikan dengan baik, mengenai pola pembangunan yang dilakukan oleh Soekarno. "Karena berbagai konsep-konsep tentang trisakti, pola pembangunan semesta berencana, itu tidak diimplementasikan dengan baik," ujarnya.
Kemudian, Hasto menyebut, dengan tidak diimplementasikannya gagasan Soekarno oleh Jokowi ini, mengakibatkan rendahnya pengetahuan masyarakat soal seberapa kuat dan pentingnya peran Soekarno bagi bangsa Indonesia.
"Jadi kita melihat sesuatu kontradiksi, pemahaman terhadap Soekarno sebagai figur itu sangan kuat, tetapi terhadap kontribusi peran penting Soekarno itu ternyata jauh lebih rendah," pungkasnya.
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Andrian Pratama Taher