Pemerintah perlu mencari cara alternatif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di luar ekspor yang peluangnya semakin lesu terutama mendongkrak prtumbuhan pasar domestik.
Mantan Menkeu Chatib Basri mengatakan ekspor kecil bikin Indonesia aman dari perang dagang AS-Cina. Namun, sejumlah ekonom menilai hal itu tak bisa dibanggakan.
Klaim Enggar soal potential loss dari penghentian ekspor bijih nikel bisa mencapai 4 miliar dolar AS tidak berdasar. Apalagi kebijakan Kementerian ESDM ini adalah amanat UU Minerba.
Bank Indonesia mencatat defisit neraca transaksi berjalan kuartal ke-II menyentuh angka 3 persen dari PDB, Pemerintah diminta membenahi neraca perdagangan.
Darmin Nasution menyatakan langkah China melemahkan nilai tukar Yuan untuk menyiasati perang dagang dengan AS bisa berdampak terhadap ekspor Indonesia.
Pemerintah seharusnya menyadari risiko dari banyaknya barang impor yang masuk ke Indonesia. Sebab secara kualitas dan harga dapat lebih kompetitif dari produk lokal sehingga menyulitkan perusahaan asal Indonesia bersaing.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai potensi gagal bayar ini memang perlu diwaspadai. Apalagi rasio kemampuan bayar pada quartal 1 2019 naik ke angka 27,9 persen.