Komnas HAM akan meminta LPSK untuk memberikan perlindungan bagi keluarga korban kerusuhan 21-22 Mei. Selain itu, Komnas HAM juga akan berkoordinasi dengan KPAI.
Wiranto menduga penggerak kerusuhan di aksi 21-22 Mei menargetkan korban jiwa untuk menyulut kemarahan massa sehingga mau menduduki gedung Bawaslu, KPU, DPR dan Istana.
Lima tokoh yang menjadi target pembunuhan adalah Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, Budi Gunawan, Gories Mere, dan satu orang dari lembaga survei nasional.
Komnas HAM juga akan melibatkan tiga tim ahli. Seperti Mantan Ketua Komnas HAM, Murzaki Darusman, Mantan duta besar Indonesia untuk PBB, Makari Wibisono, serta Anita Wahid yang memiliki kemampuan soal menangani soal hoaks dan ujaran kebencian.
Polri masih mencari dalang di balik kerusuhan 21-23 Mei. Menurut Tito Karnavian, banyak kelompok berbeda dalam aksi tersebut dan harus dipetakan untuk mencari dalangnya.
Dedi Prasetyo menyatakan bahwa banyak literasi digital agar hoaks seperti ini tidak menyebar, tetapi tidak berhasil. Akhirnya langkah penegakan hukum harus dilakukan.