Hingga hari Minggu ini, setidaknya terdapat 74 kali gempa susulan pasca gempa berkekuatan 6,5 SR menghantam Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada Rabu lalu.
Gempa tektonik kembali mengguncang Kabupaten Pidie Jaya dengan kekuatan 4,3 skala richter pada hari Sabtu. Kepala Stasiun BMKG Mata Ie, Banda Aceh Eridawati menyebutkan, gempa itu terjadi sekitar pukul 23.42 WIB.
Gempa 6,5 SR yang berpusat di Pidie Jaya, Aceh pada Rabu (7/12), mengakibatkan 102 orang tewas, ratusan orang luka-luka dan ratusan bangunan rusak berat.
Saat gempa besar datang dan memporakporandakan bangunan, orang-orang mulai sibuk memikirkan bangunan anti gempa. Aceh yang jadi langganan gempa, pernah menerapkan program rumah anti gempa. Bagaimana perkembangannya?
Mobil bantuan medis dari polisi untuk korban gempa Pidie Jaya mengalami kecelakaan di Gunung Seulawah, Aceh Besar. Mobil minibus milik kepolisian tersebut terlihat rusak parah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat mengaku telah mengirim bantuan logistik ke Aceh. Bantuan itu dikoordinasikan dengan Kementerian/Lembaga dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Sebanyak 400 korban gempa bumi di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli. Semua kamar rawat inap di rumah sakit tersebut penuh.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli saat ini tengah menangani lebih dari 400 korban luka akibat gempa yang mengguncang Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12/2016).
Gempa bumi yang terjadi di Pidie, Aceh tidak akan berdampak sampai ke Sumatera Barat (Sumbar) karena sumber gempa tidak berada di sesar Sumatera namun terjadi di patahan Samalanga-Sipopok Fault yang tidak terhubung langsung dengan sesar Sumatera.
Gempa bumi dengan kekuatan 6,4 skala Richter yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12/2016) pada pukul 05.03 wib menyebabkan 25 orang meninggal dunia. Jumlah tersebut kemungkinan masih terus bertambah karena proses evakuasi sedang dilakukan.