Menuju konten utama

PVMBG Kirim Tim ke Sukabumi untuk Evaluasi Potensi Longsor Susulan

PVMBG akan melakukan kajian gerakan tanah di Sukabumi.

PVMBG Kirim Tim ke Sukabumi untuk Evaluasi Potensi Longsor Susulan
Warga berjalan melewati jalan yang tertimbun tanah longsor di Desa Cikarang, Cidolog, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (12/11/2018). ANTARA FOTO/Nurul Ramadhan

tirto.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengirim tim ke lokasi longsor di Dusun Garehong, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, untuk melakukan kajian gerakan tanah.

"Kami menerjunkan tim untuk mengevaluasi bencana di sekitar lokasi terhadap potensi longsoran susulan," kata Kepala PVMBG, Kasbani, pada Selasa (1/1/2019).

Menurutnya, tim akan melakukan pemetaan terhadap kondisi lingkungan di sekitar area bencana. Apalagi, area Cisolok masuk dalam area rawan terjadi gerakan tanah.

Tim juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta aparat pemerintah daerah agar lebih siap menghadapi potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja.

"Kami akan memberikan rekomendasi teknis penanggulangan di daerah bencana," kata Kasbani.

Menurut dia, berdasarkan peta potensi gerakan tanah, sebagian besar wilayah Kabupaten Sukabumi masuk dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah hingga tinggi. Artinya, daerah tersebut dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal.

"Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, lereng," ujarnya.

Setidaknya, per Selasa (1/1/2019) pukul 11.45 WIB, tercatat 9 orang meninggal dunia, 34 orang masih dalam pencarian, 4 orang luka-luka dan dirujuk ke RS Pelabuhan Ratu.

"Ada total 32 kepala keluarga atau 107 jiwa yang ikut tertimbun, namun 60 orang barhasil diselamatkan," kata Sutopo lewat video yang diterima Tirto Selasa (1/1/2019).

Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat masih terus melakukan pencarian terhadap 34 orang yang diduga masih tertimbun longsor.

"Pencarian masih dilakukan secara manual karena alat berat sulit didatangkan di lokasi bencana. Tiga alat berat sudah disiapkan namun masih sulit didatangkan ke lokasi karena akses jalan yang sempit, berbukit dan medannya berat," kata Sutopo.

Baca juga artikel terkait TANAH LONGSOR SUKABUMI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra