Menuju konten utama

Putin Sebut Edward Snowden Bukan Pengkhianat

Meski menyebut Snowden bukan pengkhianat, namun Putin menilai Snowden seharusnya tidak membocorkan rahasia

Putin Sebut Edward Snowden Bukan Pengkhianat
Presiden Rusia Vladimir Putin. ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Zmeyev

tirto.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia menganggap Edward Snowden bersalah dengan membocorkan rahasia intelijen Amerika Serikat tapi menurutnya mantan pegawai kontrak Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat bukan pengkhianat.

Presiden Rusia itu berbicara soal Snowden dalam wawancara dengan direktur film Amerika Serikat, Oliver Stone.

Petikan pembicaraan muncul menjelang penayangan wawancara tersebut oleh jaringan televisi Amerika Serikat, Showtime, yang dimulai pada 12 Juni, seperti dikutip Antara.

"Snowden bukanlah seorang pengkhianat," kata Putin, "dia tidak mengkhianati kepentingan negaranya, juga tidak mengirimkan informasi apa pun ke negara mana pun yang bisa merugikan rakyatnya sendiri.”

Namun, pemimpin Rusia itu mengatakan bahwa Snowden seharusnya mengundurkan diri dari tugasnya, seperti yang ia lakukan saat keluar dari KGB, dan bukannya justru membocorkan rahasia jika ia tidak suka dengan apa yang ia kerjakan.

Putin sendiri merupakan mantan pegawai KGB dan bekas kepala dinas keamanan Rusia, FSB.

"Dia seharusnya tidak melakukannya [membocorkan rahasia]. Menurut saya, apa yang dia lakukan itu salah," kata Putin kepada Stone.

Namun, ujar Putin, Snowden memiliki hak untuk bertindak seperti apa yang telah dilakukannya.

Putin sepakat bahwa pengawasan yang dilakukan AS sudah terlalu mengganggu. Ia juga mengkritik penyadapan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap sekutu-sekutunya, seperti Jerman. Ia mengatakan tindakan tersebut bias menjadi bumerang bagi Amerika.

"Mencoba mematai-matai sekutu-sekutu kita, kalau kita memang menganggap mereka sebagai sekutu dan bukan bawahan, adalah tindakan yang tidak senonoh," kata Putin.

Ia menyatakan tindakan yang dilakukan AS justru akan merusak kepercayaan.

"Tindakan itu merusak kepercayaan dan, pada akhirnya, merongrong keamanan nasional kita sendiri.”

Reuters melaporkan, Snowden (33 tahun) mendapatkan suaka di Rusia pada 2013 setelah membocorkan informasi rahasia menyangkut operasi pengintaian AS.

Pengacara Snowden pada Januari mengatakan bahwa kliennya memiliki hak untuk tetap berada di Rusia hingga 2020 dan tahun depan akan mengajukan permohonan untuk menjadi warga negara Rusia. Snowden memanfaatkan media sosial untuk mengkritik pihak berwenang Rusia soal aturan hukum yang mewajibkan perusahaan-perusahaan komunikasi untuk menyimpan data percakapan telepon dan kegiatan internet selama enam bulan.

Pihak berwenang Rusia belum memberikan komentar soal pernyataan Snowden tersebut.

Baca juga artikel terkait VLADIMIR PUTIN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra