tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menampik ucapan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang mengklaim normalisasi sungai tak menyelesaikan banjir. Basuki beralasan normalisasi yang saat ini dikerjakan belum selesai.
“Iya belum selesai. Ini alirannya (dekat Kampung Pulo) kan, ke sana ke utara. Ini kejadiannya,” ucap Basuki saat ditemui di Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jumat (3/1/2020).
Basuki mengatakan skema normalisasi sungai ini juga bukan hal baru. Ia bilang mekanisme ini sudah ada sejak 1873, bahkan sudah sempat ditinjau oleh Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).
Hanya saja, Basuki melihat ada bagian-bagian dari normalisasi itu yang belum dilanjutkan. Salah satunya di Kampung Pulo dan Bukit Duri. Meskipun Gubernur DKI Jakarta 2014-2017, Basuki Tjahja Purnama (BTP) alias telah meratakan sejumlah rumah di Bukit Duri, Basuki mengatakan masih ada bagian lain yang perlu dinormalisasi.
“Ini ada yang belum. Di Kampung Pulo, Bukit Duri ini. Ini ada dataran rendah. Jadi airnya muter kelihatan banjir,” ucap Basuki.
Basuki menegaskan setiap bagian normalisasi Jakarta yang belum selesai akan dirampungkan. Ia memastikan program itu akan dilanjutkan meskipun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menerbitkan Pergub 31 Tahun 2019 yang mengatur tentang konsep penataan sungai dengan naturalisasi.
“Saya kira itu (normalisasi dilanjutkan),” ucap Basuki.
Pada Kamis 2 Januari 2020, Anies sempat menyinggung banjir yang kerap terjadi di Kampung Puloa, Jakarta Timur. Ia berkilah karena daerah itu masih banjir, maka sama saja normalisasi yang selama ini dilakukan tak berhasil.
“Yang terkena banjir itu di berbagai wilayah. Jadi ini bukan sekadar soal yang belum kena normalisasi saja, nyatanya yang sudah ada normalisasi juga terkena banjir,” ucap Anies seperti dikutip dari Antara.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan