Menuju konten utama

Puasa Asyura Jatuh pada Tanggal 8 Agustus 2022, 10 Muharram 1444 H

Puasa Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharam atau pada tahun ini bertepatan 8 Agustus 2022.

Puasa Asyura Jatuh pada Tanggal 8 Agustus 2022, 10 Muharram 1444 H
Ilustrasi Perempuan Berkerudung. foto/istockphoto

tirto.id - Puasa Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram berdasarkan kalender Hijriah. Dalam penanggalan Masehi tahun ini, tanggal tersebut bertepatan dengan tanggal 8 Agustus 2022. Melaksanakan puasa ini hukumnya sunah.

Mengutip hadis riwayat Bukhari, disebutkan bahwa,"Rasulullah memerintahkan untuk puasa pada hari ‘Asyura. Dan ketika puasa Ramadan diwajibkan, siapa yang ingin (berpuasa pada hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan siapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka," (H.R Bukhari).

Puasa 10 Muharam disebut puasa Asyura karena dikerjakan pada tanggal 10. Puasa ini secara tradisi sudah dikerjakan oleh kaum Quraisy di Mekkah sebelum risalah Islam datang.

Demikian pula, di Madinah, kaum Yahudi setempat melakukan puasa ini demi mengikuti kebiasaan terdahulu, puasa pada 10 Muharam adalah puasa yang jadi ungkapan syukur Nabi Musa kepada Allah ketika Bani Isreal diselamatkan dari Firaun.

Umat Islam diminta untuk mengerjakan puasa Asyura karena keutamaannya. Dalam hadis riwayat Muslim, dari Abdullah bin Abbas, dijelaskan, "Aku tidak pernah mendapati Rasulullah menjaga puasa suatu hari karena keutamaannya dibandingkan hari lain kecuali hari ini yaitu hari ‘Asyura dan bulan ini yaitu bulan Ramadan,".

Dalam kitab Irsyadul 'Ibadyang ditulis oleh Syaikh Zainuddin Al Malibari, setidaknya ada beberapa hadis yang bisa menjadi landasan kemuliaan melaksanakan puasa Asyura.

Dalam riwayat Imam Nasai, Nabi Muhammad saw. mengajarkan kepada umatnya untuk berpuasa pada bulan Muharram. Ketika itu, beliau bersabda,"Sesungguhnya Muharram adalah bulannya Allah yang di dalamnya tepat menjadi hari bertobat umat Islam atas dosa-dosa yang terdahulu,".

Sementara dalam redaksi lainnya, puasa Asyura ini disebut dapat menghapus dosa selama satu tahun sebelumnya. Melalui hadis riwayat Imam Muslim, kala Rasulullah ditanya perihal puasa Asyura, beliau mengatakan,"Puasa Asyura dapat melebur dosa satu tahun sebelumnya". Dosa yang dihapus ini adalah dosa kecil.

Bacaan Niat Puasa Asyura Yang Jatuh pada Tanggal 8 Agustus 2022

Dalam melaksanakan ibadah puasa Asyura, niat tetap perlu dikerjakan. Lafal niat puasa Asyura yang dibaca pada malam hari atau sebelum terbitnya fajar, seperti dikutip dari laman NU Online, adalah sebagai berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."

Mengucapkan niat puasa Asyura dapat dilakukan ketika fajar sudah terbit atau saat hari sudah siang. Namun, dengan catatan bahwa belum melakukan beberapa perkara yang bisa membatalkan, seperti makan dan minum.

Niat puasa Asyura yang diucapkan setelah terbitnya fajar adalah sebagai berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura pada hari ini karena Allah SWT."

Amalan 10 Muharram

Pada Muharam, khususnya pada hari Asyura merupakan momen yang diistimewakan. Pada hari itu, disunahkan berpuasa dan memperbanyak amalan baik lainnya.

Dilansir dari NU Online, berikut ini amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan pada hari Ayura, dan secara umum dianjurkan untuk dikerjakan pada Muharam:

  • Memperbanyak salat sunah
  • Berpuasa
  • Menyambung silaturahmi
  • Bersedekah
  • Mandi
  • Memakai celak mata
  • Berziarah kepada ulama (baik yang hidup maupun yang meninggal)
  • Menjenguk orang sakit
  • Menambah nafkah keluarga
  • Memotong kuku
  • Mengusap kepala anak yati
  • Membaca Surat al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.

Setiap tanggal 10 Muharam atau hari Asyura, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa sunah. Namun, sebenarnya puasa sunah Asyura disyariatkan sebelum kewajiban puasa Ramadan, sebagaimana tergambar dalam hadis yang diriwayatkan Aisyah RA:

"Bahwasanya orang-orang Quraisy pada zaman Jahiliah melakukan puasa Asyura, kemudian Rasulullah SAW memerintahkan agar melakukan puasa Asyura tersebut sampai diwajibkan puasa Ramadan, dan Rasulullah SAW mengatakan:

'Barang siapa yang ingin melakukan puasa Asyura silahkan, dan barang siapa yang tidak ingin melakukannya silahkan berbuka'," (H.R. Bukhari dan Muslim).

Baca juga artikel terkait PUASA ASYURA atau tulisan lainnya dari Beni Jo

Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Yulaika Ramadhani