Menuju konten utama

11 Muharram 2023 Puasa Apa, Jatuh Tanggal Berapa, Apa Hukumnya?

11 Muharram 2023 puasa apa, jatuh pada tanggal berapa Juli ini, dan apa hukum puasa 11 Muharram setelah puasa Asyura?

11 Muharram 2023 Puasa Apa, Jatuh Tanggal Berapa, Apa Hukumnya?
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Puasa pada 11 Muharram termasuk salah satu amalan ibadah sunah selain hari Tasua dan Asyura. Pada tahun ini 11 Muharram bertepatan dengan hari Sabtu, tanggal 29 Juli 2023.

Bulan Muharram adalah bulan yang penuh dengan kemuliaan. Muharram termasuk salah satu dari 4 bulan haram (suci) dalam tradisi Islam, selain Zulqaidah, Zulhijah, dan Ramadhan.

Umat Islam dapat memanfaatkan kesempatan sepanjang bulan ini untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan cara memperbanyak ibadah. Salah satu amalan yang bisa dilakukan pada Muharram adalah mengerjakan puasa sunnah.

Dalam salah satu hadis, Nabi Muhammad saw. pernah bersabda seperti diriwayatkan dari Abu Hurairah, "Puasa (sunah) yang paling utama setelah (puasa) di bulan Ramadan adalah (puasa) pada bulan Allah yang al-Muharram (puasa Asyura), dan salat sunah yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam," (HR at-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad).

Pada bulan Muharram, terdapat sebuah hari istimewa, yaitu hari kesepuluh, 10 Muharram, atau juga disebut hari Asyura. Dalam riwayat Ibnu Abbas, disebutkan ketika Nabi Muhammad saw. sudah hijrah ke Madinah, beliau mendapati orang Yahudi setempat berpuasa pada 10 Muharram.

Ketika beliau bertanya mengapa mereka berpuasa, orang Yahudi itu menjawab, "Ini adalah hari raya, yaitu hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Fir’aun. Lalu Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut sebagai wujud syukur kepada Allah”. (H.R. Bukhari)

Nabi saw. bersabda, “Akulah yang lebih utama (dekat) terhadap Musa dibandingkan mereka”. Beliau berpuasa pada hari asyura tersebut dan menekankan umat untuk puasa pada hari itu pula.

Selain puasa pada hari asyura, umat Islam juga dianjurkan berpuasa pada 9 Muharram, atau disebut puasa tasu'a.

Diriwayatkan dari jalur Abdullah bin Abbas, ketika Rasulullah saw. menekankan para sahabat untuk berpuasa asyura, mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani.”

Rasulullah saw bersabda: “Pada tahun depan insya Allah, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (Muharram).” Sebelum tahun depan itu tiba, Rasulullah Saw wafat (H.R. Muslim).

11 Muharram Puasa Apa dan Jatuh Tanggal Berapa?

Dari kedua riwayat di atas, diketahui puasa sunnah yang dianjurkan kepada umat Islam adalah puasa tasu'a dan puasa asyura pada 9-10 Muharram. Pengerjaan puasa selama 2 hari ini dilakukan agar ibadah puasa umat Islam berbeda dengan umat Yahudi.

Tahun ini, puasa tasu'a (9 Muharram) bertepatan dengan Kamis, 27 Juli 2023. Sementara itu, puasa asyura (10 Muharram) dilaksanakan pada Jumat, 28 Juli 2023.

Namun, bila seorang muslim tidak mengerjakan puasa tasu'a karena berhalangan, ia bisa mengerjakan puasa asyura, ditambah sehari berikutnya, yaitu pada 11 Muharram. Tahun ini tanggal tersebut bertepatan dengan Sabtu, 29 Juli 2023.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, dalam sebuah hadis,"Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya," (H.R. Ahmad).

Dengan demikian, terdapat beberapa alternatif puasa sunnah pada bulan Muharram untuk umat Islam sebagai berikut.

Pertama, puasa asyura secara tunggal (sehari saja) pada 10 Muharram.

Kedua, puasa tasu'a dan asyura, pada 9-10 Muharram.

Ketiga, puasa asyura dan sehari berikutnya, pada 10-11 Muharram.

Keempat, puasa 3 hari berturut-turut pada 9-11 Muharram.

Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar al-Asqalani menyebutkan bahwa puasa Asyura' mempunyai tiga tingkatan. Tingkat yang terendah adalah berpuasa pada hari ke-10 saja atau hari asyura saja. Tingkat kedua, berpuasa hari ke-9 dan hari ke-10, atau puasa tasu'a dan asyura. Tingkat pertama, yang tertinggi, berpuasa pada hari ke-9, ke-10 dan ke 11

Sementara itu, dalam Fathul Muin, Syeikh Zainuddin Al-Malibari menyebutkan, berpuasa pada hari asyura (10 Muharram) hukumnya sunnah muakkad. Seperti yang diungkapkan dalam hadis riwayat Muslim, berpuasa pada hari tersebut (asyura) dapat menghapus dosa 1 tahun yang telah berlalu.

Sunnah pula berpuasa pada Tasu’a (9 Muharram), karena berdasarkan hadis riwayat Muslim, bahwa Nabi bersabda hendak berpuasa pada 9 Muharram. Hikmah yang terkandung dari berpuasa pada tanggal 9 Muharram tersebut, adalah menyelisihi ibadah orang Yahudi.

Menurut Syeikh Zainuddin Al-Malibari, orang yang tidak berpuasa di hari Tasu’a, disunahkan berpuasa di tanggal 11. Bahkan sekalipun telah berpuasa di hari Tasu’a, seorang muslim tetap bisa berpuasa pada tanggal 11.

Bacaan Niat Puasa 10 dan 11 Muharram Arab & Latin

Sebelum melaksanakan ibadah puasa pada 10 dan 11 Muharram, sebaiknya didahului dengan membaca niat. Seperti amalan puasa sunah lain, niat ini bisa diucapkan pada malam hari sebelumnya atau pada hari tersebut selama belum makan, minum, dan mengerjakan perkara yang bisa membatalkan puasa.

Berikut ini adalah bacaan niat puasa bulan Muharram, yaitu Asyura, dan niat puasa mutlak pada 11 Muharram.

Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.

Artinya, "Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ".

Niat Puasa Mutlak Muharram

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ

Artinya, "Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ".

Baca juga artikel terkait 10 MUHARRAM atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus