Menuju konten utama

Puan Temui Surya Paloh, Nasdem: Rekomendasi Capres Masih Sama

Meski Puan Maharani sowan ke kantor DPP Partai Nasdem, namun kandidat capres dari Partai Nasdem tetap Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa.

Puan Temui Surya Paloh, Nasdem: Rekomendasi Capres Masih Sama
Ketua DPR Puan Maharani memberikan sambutan saat rapat paripurna ke-28 masa persidangan V tahun 2021-2022 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/7/2022).ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.

tirto.id - Ketua DPP PDIP Puan Maharani tiba di Kantor DPP Partai Nasdem atau Nasdem Tower, Gondandia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2022) pukul 11.00 WIB.

Puan yang datang dengan setelan busana serba hitam didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto, Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey, Bapilu PDIP Bambang Wuryanto. Mereka disambut langsung oleh Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad HM Ali, Sekjen NasDem Johnny G. Plate, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, dan elite partai NasDem lainnya, seperti Lestari Moerdijat serta Rachmat Gobel.

Sambil berjalan memasuki gedung NasDem Tower, Puan melambaikan tangan kepada para wartawan. Para perwakilan kedua partai tersebut akan melakukan pertemuan secara tertutup.

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengungkapkan bahwa kehadiran Puan Maharani memiliki makna sebagai bentuk kerja sama politik untuk kedua partai. Terutama untuk menyambut Pemilu 2024.

Meski Puan hadir langsung ke kantor DPP Partai Nasdem, namun tidak menjadikannya sebagai kandidat capres dari Partai Nasdem dan mengganti tiga nama hasil Rakernas yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa.

"Sejauh ini belum ada, karena orang juga melihat bagaimana hasil keputusan Rakernas bisa kita pegang. Sehingga hal ini menjadi pembeda bagi Nasdem yaitu belum ada koalisi tapi sudah memiliki capres," kata Willy di Gedung DPP Partai Nasdem pada Senin (22/8/2022).

Dirinya menuturkan bahwa bila ada pergantian nama dari capres Partai Nasdem, maka harus ada Rakernas baru untuk menentukan pengganti tiga nama tersebut.

"Berarti harus ada Rakernas baru. Karena konteksnya kita sudah melakukan pendalaman satu sama lain," jelasnya.

Willy mengakui bahwa nama tiga capres tersebut menjadi magnet utama partainya. Sehingga banyak partai di luar Nasdem yang berusaha merapat.

"Perlu diketagui juga bahwa dalam Pilpres magnet utamanya adalah capres. Maka kemudian mainnya ada di sana. Baru kemudian dialog dibangun dari internal partai dan dikomunikasikan dengan partai lain," terangnya.

Meski sudah bulat dengan keputusan tiga nama capres, namun Nasdem masih memiliki kemungkinan merombak para kandidatnya, bila koalisi yang dibangun tidak menemukan kata sepakat. Hal itu disebabkan suara Nasdem yang tidak memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.

"Kecuali kalau apa yang diusulkan Nasdem itu tidak memiliki kecukupan kursi. Baru kemudian harus ada arrangement baru lagi," ujarnya.

Hingga saat ini Nasdem sedang berupaya mendekati dua partai yaitu PKS dan Demokrat. Namun tidak menutup kemungkinan bila koalisi dengan PDIP dapat terbangun bila sejumlah hal dapat disepakati.

"Soal komunikasi kami jalan terus. Bahkan dengan Gerindra juga jalan, dengan PKB jalan, Demokrat jalan, PKS jalan. Semua kami jalani. Nanti kita lihat bagaimana nanti di akhir tahun sehingga akan ada kejelasan. Karena di waktu tersebut ada kepastian capres dan koalisi pengusung," jelasnya.

Baca juga artikel terkait PETA KOALISI PILPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto