Menuju konten utama

PT Pos Yakin Peroleh Pendapatan Rp 80 T Dalam 5 Tahun

Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarisi Wahyu Setijono yakin bahwa PT Pos dapat meraup pendapatan sebesar Rp80 triliun dalam jangka waktu lima tahun ke depan seiring dengan cepatnya pertumbuhan industri e-Commerce. Ia mengatakan ada potensi pendapatan sekitar Rp300 triliun yang bisa diraih dari nilai industri eceran yang sebesar Rp 6.000 trililun dalam jangka waktu tersebut

PT Pos Yakin Peroleh Pendapatan Rp 80 T Dalam 5 Tahun
Ilustrasi. Antara Foto/Irwansyah Putra.

tirto.id - PT Pos Indonesia (Persero) berambisi untuk dapat meraup pendapatan (revenue) sebesar Rp80 triliun atau sebesar 16 kali lipat dari pendapatan tahun 2015 yang sekitar Rp 5 triliun dalam jangka waktu lima tahun, seiring dengan kecepatan pertumbuhan industri e-Commerce yang dapat menunjang industri logistik.

"Memang kalau dalam konteks pemikiran tradisional, lompatan pendapatan itu terasa tidak realistis. Namun kami yakin ini bisa karena perubahan-perubahan bisa terjadi dengan cepat," ujar Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono dalam sebuah perbincangan di Gedung Pos Ibu kota, Jakarta.

Wahyu mengambil contoh perkembangan yang terjadi di dunia teknologi informasi yang hanya membutuhkan waktu singkat. Internet yang dahulu hanya bisa diakses di rumah dan kantor, hanya dalam jangka waktu beberapa tahun, kini dapat diakses dalam genggaman.

Inilah yang menjadi target pasar utama PT Pos Indonesia untuk mendapatkan nilai revenue yang tampak tidak masuk akal tersebut.

Apalagi, lanjut Wahyu, semakin umum penggunaan internet membuat belanja melalui daring/dalam jaringan atau internet (e-Commerce) semakin marak, keamanan pembayaran semakin membaik dan cakupan frekuensi sinyal (bandwidth) terus merata.

Ujungnya, nilai perdagangan elektronik juga akan semakin bertumbuh. Wahyu memperkirakan nilai penetrasi e-Commerce Indonesia bisa mencapai 6-7 persen dalam lima tahun ke depan dari nilai industri eceran ("retail industry") yang senilai Rp6.000-an triliun.

"Artinya akan ada sekitar Rp300-an triliun yang bisa diraih," tutur Wahyu.

Untuk mewujudkan ambisi tersebut, PT Pos Indonesia pun melakukan pembenahan di sektor logistik yang merupakan satu dari tiga inti bisnis PT Pos selain jasa kurir dan layanan keuangan.

Wahyu melanjutkan, perusahaan yang dipimpinnya membutuhkan modal sekitar 250 juta hingga 300 juta dolar Amerika Serikat untuk membangun semua lini demi mencapai target ersebut.

Namun, karena dana tersebut cukup besar, PT Pos mengakalinya dengan banyak menjalin kerja sama dengan perusahaan swasta dan, terutama, Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kami berusaha untuk selamat dengan kemampuan diri kami sendiri dan menjalin sinergi dengan perusahaan-perusahaan BUMN lain seperti Angkasa Pura, PGN, Telekomunikasi Indonesia, Bulog, Garuda Indonesia, KAI dan lain-lain," tutupnya.

Baca juga artikel terkait PT POS INDONESIA

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara