Menuju konten utama
GoJek Liga 1 2018

PSM Imbang Lawan Bhayangkara, Persija Juara Liga 1 Sesuai Dugaan?

Hasil imbang PSM vs Bhayangkara FC menguntungkan Persija yang hanya perlu satu kemenangan di laga pamungkas untuk mengunci gelar juara GoJek Liga 1 2018.

PSM Imbang Lawan Bhayangkara, Persija Juara Liga 1 Sesuai Dugaan?
Pesepak bola PSM Makassar Willem Jan Pluim (tengah) berusaha melewati pesepak bola Persija Jakarta dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (16/11/2018). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

tirto.id - "Ayo siapa berani taruhan sama saya, kalau [saya tebak] tahun ini Persija yang juara [Liga 1]?," ujar salah satu legenda sepak bola Indonesia, Rochy Putiray dalam sesi obrolannya di acara Pangeran, Mingguan.

Ketika mengatakan kalimat itu, Rochy tidak sedang menggertak. Ia punya keyakinan besar bahwa pengaturan skor terjadi di Liga 1 hingga akhir musim ini. Sederetan teori jadi dasar argumennya, mulai dari digembosinya kandidat juara lama dengan hukuman ganjil, serta gol-gol siluman yang kerap muncul selama beberapa pertandingan terakhir.

"Karena sudah lihat dong, Persib Bandung yang punya poin, punya peluang, punya kans, digembosi [PSSI]," sambung Rochy.

Rochy memang sudah tidak lagi bermain sepak bola. Namun, ia kerap dengan gamblang menyuarakan perlawanannya terhadap kasus-kasus pengaturan skor pertandingan sepak bola di Indonesia.

Senin (3/12/2018), teori Rochy mendekati kesimpulan tak terbantahkan. Dalam sebuah lawatan ke Stadion PTIK, Jakarta, PSM Makassar hanya bermain imbang 0-0 melawan Bhayangkara FC.

Hasil itu membuat Juku Eja tidak bisa mengambil alih puncak klasemen yang sehari sebelumnya direbut Persija Jakarta. Saat ini Persija yang pada pekan sama sukses mengalahkan tuan rumah Bali United 1-2 memimpin di peringkat satu dengan 59 poin, unggul atas Juku Eja (58).

Dengan asumsi satu pertandingan tersisa yang dimiliki masing-masing klub musim ini, kepastian Persija juara rasanya tinggal menunggu waktu. Hal ini dikarenakan Macan Kemayoran hanya perlu memenangkan satu duel kandang melawan Mitra Kukar di GBK untuk mengunci trofi kedua mereka musim ini.

Keganjilan-Keganjilan PSM

Sebelum Persija dan PSM melakoni laga masing-masing di pekan 33 pun, serangkaian keganjilan sempat muncul. Banyak gol-gol siluman yang rasa-rasanya tak perlu terjadi.

Saat PSM menjamu Persija pada 16 November lalu misal, kental nuansa bahwa tuan rumah tampil tak serius. Yang jadi indikasi ialah gol bunuh diri bek PSM, Abdul Rahman.

Alih-alih menghalau bola hasil tendangan bebas Renan Da Silva, Abdul justru membelokkan si kulit bundar ke sisi kiri gawang. Kiper PSM, Rivky Mokodompit yang seolah tak menduga kejadian tersebut tidak mampu bereaksi banyak dan membiarkan gawangnya kemasukan gol.

Gol ini bisa dibilang ganjil lantaran terlihat bek Persija yang seharusnya bisa menyundul bola umpan Renan, Jaimerson justru membiarkan bola lewat dan disundul Abdul. Padahal, andai Jaime menyundul sendiri bola tersebut, bukan tidak mungkin justru dirinya yang mampu menggetarkan gawang, alih-alih Abdul.

Bukan kali itu saja PSM kebobolan dengan cara kontroversial. Sebelumnya, pada pertandingan kontra Persebaya Surabaya di pekan 30, Juku Eja juga terkesan kemasukan gol dengan cara konyol.

Saat itu, ketika kedudukan masih 0-0, Steven Paulle yang mendapat bola liar justru menanduknya ke arah pertahanan sendiri, di mana sudah ada pemain Persebaya, Ferinando Pahabol berdiri bebas di kotak penalti. Pahabol lantas menuntaskan umpan "hadiah" tersebut dengan sepakan terukur yang menggetarkan gawang Rivky Mokodompit. Di laga itu sendiri, PSM takluk tiga gol tanpa balas dari Persebaya.

Persija pun Ganjil

Tak hanya PSM yang banyak kebobolan dengan cara konyol, Persija pun seperti mendapat berkah dalam beberapa pertandingan terakhir. Yang paling baru yakni pada partai kontra Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu (2/12/2018) kemarin.

Saat itu wasit Djumadi Effendi selaku pengadil lapangan meniadakan injury time babak kedua secara tiba-tiba, bahkan tanpa sepengetahuan asistennya. Setelah pertandingan, sang pengadil menyebut-nyebut pertimbangannya menutup laga tiba-tiba adalah faktor keamanan, karena penonton sudah terlihat menyalakan flare yang membuat stadion dipenuhi asap. Namun, apapun itu alasannya, mengambil keputusan mendadak tanpa sepengetahuan asisten wasit jelas sebuah keganjilan.

Saking ganjilnya, penggawa Bali United, Ilija Spasojevic bahkan sempat kebingungan.

"Wasit ada kasih tambahan? Ada angkat papan? Belum?," ungkap Spaso seperti terlihat dalam rekaman video pertandingan.

Spaso dan para pemain Bali United lain tentu mengharapkan waktu pertandingan ditambah. Pasalnya saat itu skor laga masih 1-2. Meski tertinggal, Bali United jelas punya peluang untuk membatalkan kemenangan Persija.

Namun, sekali lagi, keinginan para pemain Bali United tak sejalan dengan apa yang jadi kehendak wasit.

Baca juga artikel terkait LIGA 1 atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan