Menuju konten utama

PSI Jawab Kritik Gerindra dan Ketua DPRD DKI soal Dana Reses

Juru bicara DPW PSI DKI Jakarta Rian Ernest mengaku tak masalah dengan sejumlah kritik tersebut. Menurut dia kritik itu suatu hak yang biasa saja.

PSI Jawab Kritik Gerindra dan Ketua DPRD DKI soal Dana Reses
Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2019). ANTARA/Andi Firdaus

tirto.id - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapat banjir kritik setelah kadernya yang menjabat sebagai anggota DPRD DKI mengembalikan dana reses. Salah duanya dari Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi dan anggota Fraksi Gerindra Syarif yang menilai PSI naif karena mengembalikan dana reses.

Juru bicara DPW PSI DKI Jakarta Rian Ernest mengaku tak masalah dengan sejumlah kritik tersebut. Menurut dia kritik itu suatu hak yang biasa saja.

“Jadi kritik kepada kami itu wajar dan kami menghargai. Tetapi marilah jangan mengamburkan dan menghabiskan uang. Rakyat itu butuh anggota dewan yang memaksimalkan fungsi legialatif,” kata dia kepada reporter Tirto, Jumat (27/12/2019).

Anggota Fraksi DPRD PSI hanya menggunakan Rp1,68 miliar dari total dana reses Rp2,44 miliar. Kemudian kelebihan dana reses sebesar Rp752 juta dikembalikan ke kas Pemerintah Provinsi DKI.

Berdasarkan pengakuan Ketua Fraksi PSI DKI Jakarta, dari total delapan anggota DPRD, mereka telah mengunjungi 102 titik lokasi dan menemui 1.600 warga untuk menyerap aspirasi.

Namun berdasarkan pernyataan Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP Ima Mahmidah, PSI hanya mengunjungi 6 hingga 10 titik. Padahal idealnya seorang anggota DPRD DKI mengunjungi sebanyak 16 titik.

Ia mengetahui hal tersebut ketika menghubungi langsung ke bagian keuangan Kesekretariatan DPRD DKI Jakarta.

Rian pun mengaku tak mempermasalahkan dengan pernyataan anggota DPRD DKI lain yang mengatakan jika pihaknya tidak sampai melakukan reses ke 16 titik. Ia mengklaim PSI sering melakukan kunjungan ke masyarakat tanpa perlu menunggu waktu reses.

"Marilah kita biasakan turun ke masyarakat bukan karena saat reses saja," ucap dia.

Pada prinsipnya, kata dia, PSI ingin setiap dana yang keluar dari APBD harus bermanfaat dan tetap sasaran. Sehingga pada saat melakukan reses, Rian mengklaim, jika PSI tidak menghabiskan anggaran.

"Kami tidak ingin [menghabiskan anggaran]. Itu bukan posisi kami," tutur dia.

Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra Syarif menilai anggota legislatif PSI terlalu naif jika mengembalikan uang hasil mereka reses turun ke daerah pilihan.

“Saya bilang naif. Saya malah lucu, saya lucu saja gitu. Apa sebutnya kerja dalam bayangan imajinasinya sendiri," kata dia di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (26/12/2019).

Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi pun mengkritisi keputusan anggota dewan dari Fraksi PSI yang mengembalikan dana reses.

Ia menyatakan seharusnya dana yang telah diberikan kepada anggota DPRD Fraksi PSI digunakan semaksimal mungkin untuk kebutuhan saat melakukan pertemuan dengan masyarakat di daerah pilihannya.

“Uang reses itu bukan uang untuk dikembalikan. Uang untuk masyarakat yang ada fasilitasnya bayar tenda, bayar panggung, makanan, dan dia [PSI] kalau turun malah mungkin dia kekurangan dari uang segitu, itu kurang," kata dia di Gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2019).

Baca juga artikel terkait DANA RESES DPRD atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz