Menuju konten utama

Profil Yevgeny Prigozhin, Pemimpin Wagner yang Diduga Tewas

Siapa Yevgeny Prigozhin yang diduga tewas dalam kecelakaan pesawat Rusia?

Profil Yevgeny Prigozhin, Pemimpin Wagner yang Diduga Tewas
Yevgeny Prigozhin, pemilik perusahaan militer Grup Wagner. (Foto/File AP)

tirto.id - Pemimpin tentara bayaran Rusia Yevgeny Prigozhin diduga tewas karena kecelakaan pesawat. Ia masuk dalam manifes penumpang sebuah jet yang jatuh di Rusia dan menewaskan 10 penumpang.

Media sosial yang terkait dengan kelompok tentara bayaran Wagner mengatakan, pesawat pribadi mereka ditembak jatuh. Prigozhin meninggal "akibat tindakan pengkhianat Rusia", demikian dikutip dari CNN.com.

"Pesawat yang ditumpangi Prigozhin terbang dari Moskow ke St Petersburg pada Rabu (23/8/2023) waktu setempat dengan tujuh penumpang dan tiga awak.

Dmitry Utkin, komandan senior Wagner yang mendirikan kelompok tersebut pada 2014, disebut juga ada dalam daftar penumpang.

Pesawat tersebut dilaporkan jatuh di dekat sebuah desa bernama Kuzhenkino, sekitar setengah perjalanan antara Moskow dan St Petersburg.

Sebuah laporan menyebutkan bahwa jenazah Prigozhin, 62 tahun, telah ditemukan dan diidentifikasi, namun hal ini belum dikonfirmasi secara resmi.

Kantor berita Tass menyebutkan pesawat itu terbakar saat menghantam tanah. Pesawat itu telah berada di udara kurang dari setengah jam.

Siapa Prigozhin Sang Pemimpin Wagner?

Prigozhin adalah pemimpin kelompok tentara bayaran bernama Wagner. Mereka memiliki sekitar 25.000 pejuang. Kelompok ini aktif di Ukraina, Suriah, dan Afrika Barat, dan terkenal karena kebrutalannya.

Prigozhin memimpin pemberontakan pada 23-24 Juni, memindahkan pasukannya dari Ukraina, merebut kota Rostov-on-Don di Rusia selatan, dan mengancam akan menyerang Moskow.

Langkah ini dilakukan setelah berbulan-bulan ketegangan dengan komandan militer Rusia mengenai invasi ke Ukraina yang dilancarkan oleh Presiden Putin pada tahun 2014.

Prigozhin memimpin pemberontakan bersenjata melawan Putin dua bulan lalu. Kemudian, pada tanggal 23 Juni, kelompok Prigozhin mulai bergerak menuju Moskow, menembak jatuh pesawat militer dan membunuh prajurit Rusia.

Tuntutan pidana dijatuhkan terhadap bos Wagner, yang seharusnya pergi ke negara tetangga Belarus. Putin mengatakan dalam pidatonya pada saat itu bahwa mereka yang berada di “jalan pengkhianatan” akan menghadapi hukuman.

Dalam beberapa bulan setelahnya, Prigozhin tidak lagi bersikap low profile, ia muncul di Sankt Peterburg dan, awal pekan ini, menurut pengakuannya, di Afrika, menunjukkan bahwa ia masih mempunyai pengaruh.

Putin dan Prigozhin sudah saling kenal sejak tahun 1990-an. Mereka bertemu setelah Prigozhin dibebaskan usai menjalani hukuman sembilan tahun penjara karena penipuan dan perampokan.

Setelah keluar dari penjara, dia terjun ke bisnis katering. Putin meminta bantuannya untuk menyediakan makanan untuk pesta ulang tahun serta makan malam bersama para pemimpin yang berkunjung, termasuk Presiden AS George Bush dan Jacques Chirac dari Prancis.

Transformasinya dari oligarki kaya menjadi panglima perang brutal terjadi setelah gerakan separatis yang didukung Rusia pada tahun 2014 di Donbas, Ukraina timur.

Prigozhin Dirikan Tentara Bayaran Wagner

Prigozhin mendirikan Wagner pada tahun itu sebagai kelompok tentara bayaran yang berjuang di Ukraina untuk tujuan yang didukung Rusia di seluruh dunia.

Prigozhin pernah menjadi orang kepercayaan Presiden Rusia Vladimir Putin hingga ia memulai pemberontakan pada Juni 2023.

Prigozhin kadang-kadang disebut sebagai "koki Putin" karena ia memiliki restoran dan perusahaan katering yang memberikan layanan kepada Kremlin.

Prigozhin juga mengendalikan jaringan perusahaan berpengaruh, terutama perusahaan militer swasta Wagner, yang mendapat dukungan dari negara Rusia, serta tiga perusahaan yang dituduh ikut campur dalam pemilu AS tahun 2016 dan 2018.

Setelah bertahun-tahun menyangkal hubungannya dengan Grup Wagner, dia mengonfirmasi pada September 2022 bahwa dialah pendirinya. Dia menyatakan bahwa dia mendirikannya pada Mei 2014 untuk mendukung pasukan proksi Rusia dalam Perang Donbas melawan Ukraina.

Grup Wagner miliknya memainkan peran penting dalam invasi Rusia ke Ukraina dan juga mendukung kepentingan Rusia di Suriah, Libya, Republik Afrika Tengah, dan beberapa negara lainnya.

Pada November 2022, Prigozhin juga mengakui perannya dalam campur tangan Rusia dalam pemilu AS, dan menyatakan bahwa operasi semacam itu akan terus berlanjut.

Pada Februari 2023, ia mengaku sebagai pendiri dan manajer lama Internet Research Agency, sebuah perusahaan Rusia yang dituduh melakukan kampanye propaganda dan disinformasi online.

Prigozhin secara terbuka mengkritik Kementerian Pertahanan Rusia atas korupsi dan kesalahan penanganan perang melawan Ukraina.

Pada tanggal 23 Juni 2023, ia memanfaatkan Grup Wagner untuk melancarkan pemberontakan melawan pimpinan militer Rusia, menuduh Kementerian Pertahanan menembaki tentara Wagner.

Pasukan Wagner merebut kota Rostov-on-Don di Rusia dan maju menuju Moskow. Negosiasi menyebabkan pemberontakan dibatalkan keesokan harinya.

Prigozhin setuju untuk pindah ke Belarus, dan tuntutan pidana terhadapnya karena pemberontakan dibatalkan. Para pemberontak Wagner tidak akan menghadapi tuntutan jika mereka memilih untuk menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan atau pindah ke Belarus.

Baca juga artikel terkait YEVGENY PRIGOZHIN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom