tirto.id - Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah adalah Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Belakangan ini, sosok Gus Miftah viral karena mengolok seorang penjual es teh.
Aksi Miftah mengolok penjual es terekam dan tersebar luas di media sosial. Video itu direkam saat Miftah menghadiri sebuah acara selawat, yang berlangsung di Magelang, pada Senin (25/11/2024).
Menghadapi kata kasar yang diujarkan Miftah, pedagang itu hanya tersenyum sambil menopang papan dagangan di atas kepalanya. Adapun Gus Miftah telah mengklarifikasi dan memohon maaf atas kejadian tersebut.
Miftah datang ke kediaman penjual es teh untuk meminta maaf, pada Rabu (4/12/2024). Ia mendatangi rumah Sunhaji, penjual es yang diperolok Miftah, di Dusun Gesari, Banyusari, Grabag, Kabupaten Magelang.
Menyusul kasus tersebut, banyak warganet yang kembali menyoroti profil Miftah dan silsilah keluarganya. Lantas, apakah Gus Miftah adalah keturunan kiai?
Profil Gus Miftah
Gus Miftah atau yang punya nama asli Miftah Maulana Habiburrahman, merupakan seorang penceramah yang cukup terkenal di Indonesia. Melansir Antara, pria kelahiran Lampung, 5 Agustus 1981, ini adalah pendiri pondok pesantren Ora Aji.
Adapun pesantren yang didirikan oleh Miftah terletak di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pesantren milik Miftah kerap dipakai untuk sejumlah kegiatan keagamaan nasional hingga internasional.
Sebagai seorang pendakwah, Gus Miftah dikenal dengan tipe ceramahnya yang modern, santai, dan penuh humor. Lelaki tersebut kerap memakai istilah perumpamaan tertentu dan dekat dengan kehidupan sehari-hari, sehingga amanatnya dapat diterima jamaah secara mudah.
Salah satu gebrakannya yang dianggap unik adalah melakukan ceramah di klub malam di Bali. Ceramah itu digelar pada 2018 silam, bertujuan untuk mencapai berbagai kalangan yang kurang tersentuh pelajaran agama.
Pendidikan Gus Miftah tercatat pernah mendapatkan gelar Sarjana dari studi Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Belakangan dirinya juga dikenal sebagai pendukung Prabowo Subianto dalam Pemilu 2024.
Adapun sekarang Miftah sudah resmi menjadi salah satu Utusan Khusus Presiden, tepatnya pasca dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada bulan Oktober kemarin. Gus Miftah ditugaskan memegang bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Silsilah Keluarga Gus Miftah
Miftah mengaku bahwa silsilah keluarganya terkait dengan salah satu ulama terkenal asal Ponorogo, yaitu Kiai Ageng Muhammad Besari. Pengakuan itu beberapa kali disampaikan Miftah dalam berbagai acara keagamaan, termasuk saat haul Kiai Ageng Muhammad Besari, ke-275.
Acara peringatan hari lahir Kiai Ageng Muhammad Besari itu diadakan di Tegalsari, Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, pada September 2022. Melalui kesempatan itu, Gus Miftah mengaku bahwa kakeknya adalah Kiai Ilyas, yang merupakan keturunan dari Muhammad Besari.
“Sampe dari Pacitan, putri dari Tumenggung Cangkring ternyata tidak jatuh cinta kepada Zainal Abidin. Justru jatuh cinta kepada kepada kakaknya Kiai Ilyas. Sing Mbah Kulo iku (kakek buyut saya itu),” ujar Gus Miftah dalam acara haul tersebut.
Gus Miftah juga menggambarkan sosok Kiai Ilyas yang punya wujud rupawan. Oleh sebab itu, Miftah merasa dirinya tampan hasil keturunan.
“Jadi la kulo sa iki rodo ngganteng, nggeh, iso ukur lah (jadi kalo sekarang rada ganteng, ya, bisa ukurlah),” lanjut Gus Miftah.
Adapun secara garis besar, Miftah mengklaim dirinya sebagai keturunan kesembilan dari Kiai Muhammad Besari. Berikut gambaran silsilah Gus Miftah menurut pengakuannya, jika diurutkan secara daftar:
- Kiai Muhammad Besari
- Kiai Ilyas (anak Kiai Muhammad Besari)
- Nyai Madaru (anak Kiai Ilyas)
- Kiai Karyonawi (anak Nyai Madaru)
- Kiai Jalal Iman (anak Kiai Karyonawi)
- Kiai Muhammad Boniran (anak Kiai Jalal Iman)
- Kiai Muhammad Usman (anak Kiai Muhammad Boniran)
- Muhammad Murodi (anak Kiai Muhammad Usman)
- Gus Miftah (anak Muhammad Murodi)
Harta Kekayaan Gus Miftah
Berbicara tentang harta kekayaan Gus Miftah, per 3 Desember 2024, dia belum menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). Keterangan ini disampaikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Yang bersangkutan belum lapor,” kata Budi Prasetyo, Juru Bicara KPK, kepada wartawan pada Rabu (4/12/2024) kemarin.
Budi juga menyatakan bahwa hanya ada enam Utusan Khusus/Penasihat Khusus/Staf Khusus Presiden yang sudah lapor LHKPN. Sementara sembilan orang lain yang masuk kategori jabatan tersebut belum melaporkan keuangannya.
Pelaporan LHKPN ini harus disampaikan oleh Gus Miftah tiga bulan pasca pelantikan, jika dihitung dari Oktober berarti batasnya bulan ini. Adapun ketentuan batas maksimal itu diujarkan pula oleh Budi selaku jubir.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yonada Nancy & Iswara N Raditya