tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies baswedan menanggapi permohonan izin kiai Nahdlatul Ulama (NU) Gus Miftah yang ingin mengisi dakwah di klub-klub malam di Jakarta. Menurut Anies, Gus Miftah tak perlu izin ke pemerintah daerah karena itu merupakan hak dari pendakwah.
"Iya itu hak tidak perlu izin. Kan enggak ada surat izin untuk memberikan tausiyah, itu enggak ada. itu boleh tentu boleh. Kita bersyukur mudah-mudahan nanti dari Gus Miftah akan lebih banyak lagi hikmahnya," kata Anies saat ditemui para wartawan, Senin (23/7/2019) siang.
Anies juga mengapresiasi Gus Miftah yang ingin berdakwah di klub-klub malam Jakarta. “Gus Miftah bisa ikut mewarnai agar lebih banyak lagi yang mendapatkan manfaat dan insyaallah beliau menghantarkan hidayah karena hidayah itu datangnya dari Allah," kata Anies.
Sebelumnya, Gus Miftah melakukan kajian dakwah di Masjid Pemprov DKI Jakarta. Ia ditemani langsung oleh Anies.
Anies sendiri mengaku bersyukur kepada Gus Miftah karena sudah mau berdakwah di masjid lingkungan Pemprov DKI. Ia berharap agar Gus Mufti meluangkan waktu lebih banyak untuk berdakwah di masjid Pemprov DKI Jakarta.
"Bukan saja mencerahkan tetapi membawa perspektif yang baru dan saya bersyukur Gus Miftah bisa datang," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Gus Miftah juga meminta izin kepada Anies untuk melakukan dakwah di salah satu klub malam di Jakarta.
"Insyaallah besok tanggal 8 Agustus, sore jam lima, saya akan mengawali pengajian di salah satu klub Jakarta dan sudah diizinkan oleh owner-nya dan saya kulonuwun [permisi] sama Pak Gubernur supaya lebih banyak lagi tempat-tempat dunia malam yang bisa saya masuki untuk mengenalkan Allah kepada mereka," katanya.
Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah adalah seorang ulama, da'i, dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.
Gus Miftah juga dikenal sebagai ulama muda Nahdlatul Ulama yang fokus berdakwah bagi kaum marjinal, baik melalui dakwah di dalam maupun di luar pesantren.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto
