Menuju konten utama

Profil Dirjen Aptika Kominfo Semuel Pangerapan & Penyebab Mundur

Dirjen Aptika Kominfo Semuel Pangerapan mundur dari jabatannya, per 1 Juli 2024. Berikut profil dan penyebabnya mundur.

Profil Dirjen Aptika Kominfo Semuel Pangerapan & Penyebab Mundur
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan dalam jumpa pers pengunduran dirinya yang digelar di Gedung Kementerian Kominfo, Kamis (4/7/2024) (ANTARA/Fathur Rochman)

tirto.id - Direktur Jendral Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Pangerapan, mundur dari jabatannya, per 1 Juli 2024.

Pengunduran diri Semuel ia umumkan pada konferensi pers di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (4/7/2024). Melalui pengumuman tersebut, Semuel menyampaikan penyebab dirinya mundur dari posisi sebagai Dirjen Aptika Kominfo.

Menurut Semuel, alasan ia mundur dari Kominfo adalah sebagai tanggung jawab moral atas kasus serangan siber Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) oleh kelompok hacker Brain Cipher.

Serangan tersebut menyebabkan jutaan data nasional Indonesia dari berbagai kementerian dan lembaga dicuri. Akibatnya, data pemerintah di lebih dari 230 instansi terdampak dan lima layanan publik sempat lumpuh.

"Kejadian ini bagaimanapun juga secara teknis adalah tanggung jawab saya sebagai dirjen pengampu dalam proses transformasi pemerintahan," kata Semuel.

Lebih lanjut, ia mengaku harus mengambil tanggung jawab karena kegagalan pengelolaan di Kominfo.

Profil Dirjen Aptika Kominfo Semuel Pengerapan

Semuel Abrijani Pangerapan adalah pria kelahiran Makassar, 27 Desember 1964. Ia menjabat sebagai Dirjen Aptika Kominfo sejak 2016.

Sebelum bergabung di Kominfo, Semuel merupakan pekerja swasta di sektor telekomunikasi. Melansir Linkedin pribadinya, Semuel berkarier industri telekomunikasi selama lebih dari 20 tahun.

Meskipun telah lama berkarier di industri telekomunikasi, latar belakang pendidikan Semuel adalah di bidang bisnis dan administrasi.

Semuel Pangerapan menempuh studi jurusan administrasi bisnis di California State University, Fresno pada 1990. Ia berhasil lulus pada 1994 dan memperoleh gelar Sarjana Sains.

Setelah lebih dari 20 tahun mendapat gelar sarjana, Semuel memutuskan untuk menempuh studi S2 untuk meraih gelar magister.

Ia menempuh studi di Universitas Pancasila pada 2020 dan memperoleh gelar magister di bidang administrasi bisnis dan manajemen pada 2021.

Dua tahun setelah lulus dari studinya di Fresno, Semuel bergabung dengan PT Jasnita Telekomindo. Jasnita sendiri adalah perusahaan yang menjalani bisnis utama berupa telekomunikasi, pusat panggilan, dan penyediaan cloud.

Ia bekerja di Jasnita selama 20 tahun hingga menempati posisi sebagai direktur utama. Sembari menjalankan posisinya sebagai Dirut PT Jasnita, Semuel ditunjuk untuk menjadi Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJI) pada 2012.

Di bawah kepemimpinannya, APJI berhasil membawa Indonesia jadi tuan rumah Internet Governance Forum (IGF) 2013. Pada 2018, Semuel terpilih menjadi Kepala Delegasi Pertemuan Menteri Telekomunikasi dan TI ASEAN (TELMIN).

Ia juga dipercaya menjadi Ketua Pertemuan Pejabat Senior Telekomunikasi dan Teknologi Informasi ASEAN (TELSOM) di tahun yang sama. Semuel memutuskan untuk meninggalkan APJI dan Jasnita pada 2016.

Saat itu ia diangkat menjadi Dirjen Aptika Kominfo. Setelah delapan tahun menjabat sebagai Dirjen Aptika Kominfo, Semuel memutuskan untuk mundur dari jabatannya.

Tugas Dirjen Aptika Kominfo

Direktorat Jenderal (Ditjen) Aptika merupakan salah satu unit kerja di Kominfo. Unit ini bertugas dalam merumuskan dan melaksanakan kebjiakan di bidang tata kelola aplikasi informatika.

Sebagai pemimpin Aptika Kominfo, Semuel bertanggung jawab dalam memastikan seluruh tugas dan fungsi unit kerja bekerja dengan baik. Mengutip International Institute of Communications (IICOM), ada tiga peran Semuel sebagai Dirjen Aptika, yaitu:

  • mendorong percepatan agenda tranformasi digital di Indonesia baik di masyarakat, bisnis, dan pemerintahan;
  • menciptakan iklim yang kondusif dalam pengembangan digital bagi masyarakat;
  • meningkatkan dan mendorong investasi serta peningkatan ekonomi masyarakat.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya