tirto.id - Pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan menindaklanjuti kesepakatan kerja sama di bidang tekstil bersama Tajikistan.
"Peningkatan kerja sama ekonomi dan untuk kerja sama tekstil dan pengolahan kapas akan segera ditindaklanjuti," kata Presiden Jokowi dalam pernyataan pers bersama Presiden Tajikistan, Emomali Rahmon, di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (1/8/2016).
Selain kerja sama ekonomi, kedua kepala negara tersebut juga telah melakukan pertemuan bilateral yang membahas berbagai isu termasuk perihal keamanan, politik serta kerja sama diplomatik.
Lebih lanjut Jokowi menjelaskan, Indonesia-Tajikistan bersepakat untuk memperkuat kerja sama pemberantasan terorisme, baik upaya langsung maupun tidak langsung seperti pencegahan dana bagi kegiatan terorisme.
"Kita juga bertukar pikiran soal isu-isu strategis kawasan dan global yang jadi kepentingan bersama. Indonesia menyambut baik penandatanganan empat dokumen kerja sama yaitu bebas visa, kontra-terorisme, pertukaran intelijen dan keuangan terkait pencucian uang serta pendanaan teroris serta pendidikan dan pelatihan diplomatik," kata Jokowi.
Jokowi juga mengaku bahwa pertemuan bilateral tersebut berlangsung secara hangat dan produktif.
Sementara itu, Presiden Tajikistan, Emomali Rahmon menyampaikan apresiasi atas keramahan masyarakat Indonesia yang telah menyambut kedatangannya.
"Kami melihat banyak sekali perkembangan dan pencapaian yang telah dicapai oleh Indonesia dan pertumbuhan yang sangat signifikan dari negara ini," kata Emomali.
Emomali mengatakan Indonesia memiliki kemampuan ekonomi yang sangat signifikan terutama di kawasan Asia Tenggara.
Tajikistan telah mengundang pengusaha asal Indonesia untuk berperan dalam sejumlah proyek investasi, termasuk program-program regional.
Ia juga menyampaikan, kedua negara sepakat untuk saling mendukung dan mempererat kerja sama dalam forum serta organisasi internasional terkait isu-isu regional dan global.
"Kedua negara telah memiliki pandangan yang sama terkait dengan penanggulangan terorisme dan bagaimana juga mengatasi Islamophobia," ujar Emomali.
Selain itu, Emomali juga akan menghadiri World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 yang diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta (JCC) pada 2-4 Agustus 2016.
Dalam kunjungannya, Presiden Tajikistan didampingi oleh 10 anggota delegasi resmi diantaranya Menteri Luar Negeri, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian dan Teknologi Baru, Ketua Dewan Investasi Negara, dan Ketua Bank Nasional.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto