Menuju konten utama

Presiden Beri Arahan Kepada Kopassus

Presiden memerintahkan kepada perwira dan prajurit Komando Pasukan Khusus untuk menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia.

Presiden Beri Arahan Kepada Kopassus
Presiden Joko Widodo (kanan) berdialog dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah), KSAD Jenderal TNI Mulyono (kedua kanan), Danjen Kopassus Mayjen TNI Madsuni (kiri) serta Mensesneg Pratikno (kedua kiri) seusai memberikan arahan kepada Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Mako Cijantung, Jakarta, Kamis (10/11). Dalam momentum Hari Pahlawan, Presiden memerintahkan kepada perwira dan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia, serta menegaskan TNI hanya satu, yakni Tentara Nasional yang bisa berdiri tegak mempersatukan ras, suku, agama dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan serta terus menjaga Kebhinekaan. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
2016/11/10/TIRTOID-antarafoto-presiden-beri-arahan-kepada-kopassus-101116-ym-3.JPG
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri), Mensesneg Pratikno (kiri) menerima penjelasan tentang persenjataan Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dari perwira Kopassus Mayor Romadhoni (kanan) seusai memberikan arahan kepada di Mako Cijantung, Jakarta, Kamis (10/11). Dalam momentum Hari Pahlawan, Presiden memerintahkan kepada perwira dan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia, serta menegaskan TNI hanya satu, yakni Tentara Nasional yang bisa berdiri tegak mempersatukan ras, suku, agama dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan serta terus menjaga Kebhinekaan. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
2016/11/10/TIRTOID-antarafoto-presiden-beri-arahan-kepada-kopassus-101116-ym-4.JPG
Presiden Joko Widodo (kiri) menerima laporan Danjen Kopassus Mayjen TNI Madsuni (kanan) saat upacara pengarahan kepada Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Mako Cijantung, Jakarta, Kamis (10/11). Dalam momentum Hari Pahlawan, Presiden memerintahkan kepada perwira dan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia, serta menegaskan TNI hanya satu, yakni Tentara Nasional yang bisa berdiri tegak mempersatukan ras, suku, agama dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan serta terus menjaga Kebhinekaan. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
2016/11/10/TIRTOID-antarafoto-presiden-beri-arahan-kepada-kopassus-101116-ym-1.JPG
Presiden Joko Widodo (kanan) berdialog dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah), KSAD Jenderal TNI Mulyono (kedua kanan), Danjen Kopassus Mayjen TNI Madsuni (kiri) serta Mensesneg Pratikno (kedua kiri) seusai memberikan arahan kepada Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Mako Cijantung, Jakarta, Kamis (10/11). Dalam momentum Hari Pahlawan, Presiden memerintahkan kepada perwira dan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia, serta menegaskan TNI hanya satu, yakni Tentara Nasional yang bisa berdiri tegak mempersatukan ras, suku, agama dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan serta terus menjaga Kebhinekaan. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
2016/11/10/TIRTOID-antarafoto-presiden-beri-arahan-kepada-kopassus-101116-ym-6.JPG
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri), KSAD Jenderal TNI Mulyono (kanan), Danjen Kopassus Mayjen TNI Madsuni (kiri) menyapa Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) seusai memberikan arahan di Mako Cijantung, Jakarta, Kamis (10/11). Dalam momentum Hari Pahlawan, Presiden memerintahkan kepada perwira dan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia, serta menegaskan TNI hanya satu, yakni Tentara Nasional yang bisa berdiri tegak mempersatukan ras, suku, agama dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan serta terus menjaga Kebhinekaan. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
2016/11/10/TIRTOID-antarafoto-presiden-beri-arahan-kepada-kopassus-101116-ym-5.JPG
Presiden Joko Widodo (kanan) berdialog dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah) dan KSAD Jenderal TNI Mulyono (kiri) sebelum memberikan arahan kepada Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Mako Cijantung, Jakarta, Kamis (10/11). Dalam momentum Hari Pahlawan, Presiden memerintahkan kepada perwira dan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia, serta menegaskan TNI hanya satu, yakni Tentara Nasional yang bisa berdiri tegak mempersatukan ras, suku, agama dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan serta terus menjaga Kebhinekaan. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
2016/11/10/TIRTOID-antarafoto-kopassus-siap-amankan-nkri-101116-ym-6.JPG
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri), KSAD Jenderal TNI Mulyono (kedua kanan), Danjen Kopassus Mayjen TNI Madsuni (kanan) serta Mensesneg Pratikno (kiri) berfoto bersama perwira Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Mako Cijantung, Jakarta, Kamis (10/11). Presiden menegaskan sebagai Panglima Tertinggi dengan melalui Panglima TNI, dirinya bisa menggerakkan Kopassus untuk keadaan darurat, serta memerintahkan kepada perwira dan prajurit Kopassus untuk menjaga keamanan NKRI serta perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
2016/11/10/TIRTOID-antarafoto-kopassus-siap-amankan-nkri-101116-ym-3.JPG
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri), KSAD Jenderal TNI Mulyono (kedua kanan), Danjen Kopassus Mayjen TNI Madsuni (kanan) serta Mensesneg Pratikno (kiri) berfoto bersama perwira Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Mako Cijantung, Jakarta, Kamis (10/11). Presiden menegaskan sebagai Panglima Tertinggi dengan melalui Panglima TNI, dirinya bisa menggerakkan Kopassus untuk keadaan darurat, serta memerintahkan kepada perwira dan prajurit Kopassus untuk menjaga keamanan NKRI serta perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
2016/11/10/TIRTOID-antarafoto-kopassus-siap-amankan-nkri-101116-ym-5.JPG
Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) meneriakan yel-yel seusai mendegarkan arahan dari Presiden Joko Widodo di Mako Cijantung, Jakarta, Kamis (10/11). Presiden menegaskan sebagai Panglima Tertinggi dengan melalui Panglima TNI, dirinya bisa menggerakkan Kopassus untuk keadaan darurat, serta memerintahkan kepada perwira dan prajurit Kopassus untuk menjaga keamanan NKRI serta perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
2016/11/10/TIRTOID-antarafoto-kopassus-siap-amankan-nkri-101116-ym-4.JPG
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri), KSAD Jenderal TNI Mulyono (kiri), Danjen Kopassus Mayjen TNI Madsuni (kedua kanan) serta Mensesneg Pratikno (kanan) meneriakan yel-yel Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Mako Cijantung, Jakarta, Kamis (10/11). Presiden menegaskan sebagai Panglima Tertinggi dengan melalui Panglima TNI, dirinya bisa menggerakkan Kopassus untuk keadaan darurat, serta memerintahkan kepada perwira dan prajurit Kopassus untuk menjaga keamanan NKRI serta perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo berdialog dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo KSAD Jenderal TNI Mulyono, Danjen Kopassus Mayjen TNI Madsuni serta Mensesneg Pratikno seusai memberikan arahan kepada Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Mako Cijantung, Jakarta. Dalam momentum Hari Pahlawan, Presiden memerintahkan kepada perwira dan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia, serta menegaskan TNI hanya satu, yakni Tentara Nasional yang bisa berdiri tegak mempersatukan ras, suku, agama dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan serta terus menjaga Kebhinekaan. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: Taufik Subarkah