tirto.id - PSG dijadwalkan bertandang ke Stadion Allianz Riviera, kandang Nice dalam lanjutan Liga Perancis 2019/2020, Sabtu (19/10/2019) pukul 01.45 WIB. Bagi Thomas Tuchel selaku pelatih PSG, duel kali ini tidak akan mudah karena menjadi awal rentetan jadwal berat yang akan dilakoni Les Parisiens.
Di atas kertas, semestinya PSG bisa mudah mengatasi tim asuhan Patrick Vieira. Berdasarkan rekor pertemuan, Les Parisiens masih lebih gagah dibandingkan dengan tuan rumah. Dalam lima pertemuan terakhir saja PSG sanggup memenangi tiga duel. Sebaliknya, Nice hanya sekali menang dan satu persuaan lain berakhir seri.
Namun, dalam kacamata Tuchel, situasi tak akan semudah itu. Pertama, terkait kondisi para pemainnya. Bertanding setelah jeda internasional berarti sebuah klub akan mendapati beberapa penggawa dalam kondisi tak fit usai membela negara masing-masing. Apalagi, tim seperti PSG yang mesti merelakan banyak pemain dipanggil tim nasional masing-masing.
Kedua, terkait jadwal padat yang akan dijalani sang juara bertahan Liga Perancis. Setelah pertandingan kontra Nice, PSG akan berurusan dengan Club Brugge di Liga Champions, dan dilanjutkan laga klasik melawan Olympique Marseille, kembali di Ligue 1. Jadwal ini agak berat karena PSG sendiri masih kehilangan beberapa pemain karena cedera.
“Saya memperkirakan akan terjadi sebuah pertandingan besar nanti. Beberapa pemain saya seperti Juan Bernat, Pablo Sarabia, dan Marco Verratti baru saja kembali bergabung dengan tim dan sekarang sudah harus bersiap main lagi. Selain itu laga melawan Nice terjadi sebelum Liga Champions dan laga kandang versus Marseille. Ini sangat berat bagi kami namun cukup menantang,” ujar Tuchel.
Isu serupa tak dialami oleh tuan rumah. Nice relatif tidak mengalami masalah berarti dalam hal kebugaran para pemain. Bahkan mereka bisa menyambut kembalinya Christophe Herelle dan Remi Walter.
“Kami tentunya senang karena Christophe sudah bergabung lagi dengan tim. Namun kami harus melihat lagi bagaimana kesiapannya jelang pertandingan nanti. Termasuk apakah ia sudah bisa mendapatkan level permainan terbaiknya,” terang Vieira.
Satu hal yang barangkali bisa mengganjal Nice adalah inkonsistensi mereka sendiri. Dalam lima laga terakhir hanya satu kemenangan yang diraih yakni atas Dijon pada 21 September lalu. Selebihnya mereka tiga kali kalah atas Montpellier, AS Monaco, dan Nantes. Nice pun cuma bermain imbang melawan Lille.
Kondisi Tim Terkini
Kembalinya Herelle ke dalam skuad Nice adalah hal positif. Selain itu tak ada masalah berarti yang dihadapi Vieira kecuali memotivasi para pemainnya habis-habisan agar bisa tampil maksimal melawan PSG.
Sedangkan PSG harus kehilangan Thilo Kehrer, Idrissa Gueye, dan Neymar karena cedera. Ada juga nama Bernat yang absen karena menjalani akumulasi kartu. Dua pemain lain masih dalam tanda tanya yakni Julian Draxler dan Colin Dagba.
Berdasarkan Whoscored, Nice memiliki statistik penguasaan bola terbanyak kedua di Liga Perancis, hanya kalah dari PSG. Tim asuhan Patrick Vieira rata-rata menguasai 57,3 persen bola, berbanding 63,6 persen milik PSG. Soal akurasi umpan, Nice tercatat di angka 86,8 persen, sedangkan PSG 90,7 persen.
Namun, penguasaan bola itu tidak lantas membuat Nice banyak melepaskan tembakan. Rata-rata mereka hanyalah 11,4 tembakan perlaga, hanya di urutan ke-13 di Ligue 1. Ini jauh dari PSG yang setiap pertandingan bisa mengirim 15,2 tembakan.
Perbedaan statistik ini bisa menggambarkan peluang siapa yang bakal lebih dominan dalam laga ini. Meskipun terkendala jadwal, PSG tetap berpotensi membawa pulang tiga angka.
Perkiraan Susunan Pemain
Nice (4-3-3): Walter Benitez; Patrick Burner, Dante, Christophe Herelle, Malang Sarr; Adrien Tameze, Wylan Cyprien, Pierre Lees-Melou; Alexis Maurice, Arnaud Lusamba, Kasper Dolberg
PSG (4-3-3): Keylor Navas; Thomas Meunier, Thiago Silva, Abdou Diallo, Layvin Kurzawa; Marquinhos, Marco Verratti, Pablo Sarabia; Angel Di Maria, Kylian Mbappe, Mauro Icardi