tirto.id - Prediksi Kroasia vs Inggris Piala Dunia 2018 cukup sulit untuk dilakukan karena kedua tim sama-sama memiliki semangat untuk meraih kemenangan yang tinggi. Hal ini terbukti dari langkah kedua negara di Piala Dunia 2018 yang mencapai semifinal, yang akan dilangsungkan di Stadion Luzhniki, Moskow, pada Kamis, 12 Juli 2018 pukul 01.00 WIB.
Sekilas, Kroasia diunggulkan karena belum pernah kalah dalam 5 laga yang telah dijalani selama turnamen (dalam waktu normal dan/atau babak perpanjangan waktu, Kroasia menang 3 kali dan imbang 2 kali). Sementara itu, Inggris tercatat kalah 1 kali, yaitu saat lawan Belgia dengan skor 0-1, menang 3 kali dan imbang 1 kali dalam waktu normal dan/atau babak perpanjangan waktu.
Tetapi, kemenangan terus-menerus tidak menjamin bahwa sebuah tim akan melaju ke final. Buktinya, Belgia yang selalu menang di fase grup dan di babak 16 besar dan perempat final akhirnya takluk 0-1 dari Perancis. Sementara itu, Perancis tidak selalu menang di 5 laga sebelumnya, tetapi mencatatkan hasil imbang 0-0 lawan Denmark di fase grup dan menang di fase 16 besar (4-3 vs Argentina) dan perempat final (2-0 vs Uruguay).
Secara sekilas saja, mungkin orang akan tergoda untuk membandingkan Belgia yang selalu menang dengan Kroasia yang juga selalu menang, dan Perancis yang tidak selalu menang (imbang 0-0 vs Denmark) dibandingkan dengan Inggris yang juga tidak selalu menang. Setelah Perancis dipastikan lolos ke final, boleh jadi Inggris yang tidak selalu menang itu juga akan lolos ke final.
Apakah memang demikian? Jawabannya mungkin dapat diprediksi dari catatan statistik Kroasia dan Inggris selama turnamen ini. Salah satu variabel statistik yang bisa dilihat adalah kemampuan mengumpan masing-masing tim dalam 5 laga yang telah dijalani selama di Rusia 2018.
Kemampuan Kroasia Mengumpan
Saat lawan Nigeria, Kroasia unggul jumlah umpan, yaitu 483 dengan 383 umpan akurat (79%) dan penguasaan bola 54%tetapi dengan umpan kunci lebih sedikit yaitu hanya 9, dibandingkan 399 umpan dengan umpan akurat 309 (77%) dan penguasaan bola 45,1% tetapi dengan jumlah umpan kunci lebih banyak yaitu 11 (Kroasia menang dengan skor 2-0).
Saat lawan Argentina, Kroasia kalah jumlah umpan, yaitu 367 dengan 278 umpan akurat (76%) dan penguasaan bola 42,6% tetapi dengan umpan kunci lebih banyak yaitu 10, dibandingkan 499 dengan umpan akurat 397 (80%) dan penguasaan bola 57,4% tetapi dengan umpan kunci lebih sedikit yaitu 6 (Kroasia menang dengan skor 3-0).
Saat lawan Islandia, Kroasia unggul jumlah umpan, yaitu 518 dengan umpan akurat 447 (86%) dan penguasaan bola 61,3%dengan umpan kunci lebih sedikit yaitu 10, dibandingkan 314 dengan umpan akurat 226 (72%) dan penguasaan bola 38,7%tetapi dengan umpan kunci lebih banyak yaitu 11 (Kroasia menang dengan skor 2-1).
Saat lawan Denmark, Kroasia unggul jumlah umpan, yaitu 602 dengan umpan akurat 482 (80%) dan penguasaan bola 53,6% dengan umpan kunci lebih banyak yaitu 13, dibandingkan 530 dengan umpan akurat 419 (79%) dan penguasaan bola 46,4%dan jumlah umpan kunci lebih sedikit yaitu 9 (skor hingga babak perpanjangan waktu 1-1; Kroasia lolos lewat adu penalti dengan skor 4-3).
Saat lawan Rusia, Kroasia unggul jumlah umpan, yaitu 728 dengan umpan akurat 592 (81%) dan penguasaan bola 64,8% dan umpan kunci lebih banyak yaitu 12, dibandingkan 400 dengan umpan akurat 259 (65%) dan penguasaan bola 35,3%, jumlah umpan kunci 9 (skor hingga babak perpanjangan waktu 2-2; Kroasia lolos lewat adu penalti dengan skor 5-6).
Pengaruh Umpan Lebih Banyak
Dari ringkasan data di atas, dapat dikatakan bahwa jika Kroasia mampu melakukan umpan lebih banyak daripada lawannya, Kroasia selalu menang dalam waktu normal -- kecuali saat lawan Argentina saat Kroasia melakukan umpan lebih sedikit.
Pengaruh Umpan Akurat
Jika Kroasia mampu melakukan umpan akurat lebih besar daripada lawannya, maka Kroasia tidak pernah kalah (79% banding 77% vs Nigeria, 86% banding 72% vs Islandia, 80% banding 79% vs Denmark, 81% vs 65% vs Rusia). Perkecualian adalah saat lawan Argentina, saat akurasi umpan Kroasia lebih sedikit daripada lawannya (76% banding 80%).
Pengaruh Jumlah Umpan Kunci
Menariknya, dari catatan tersebut juga terlihat pola umpan kunci yang unik, yaitu bahwa jika Kroasia melakukan umpan kunci lebih sedikit daripada lawannya, maka Kroasia bisa memenangi pertandingan (9 banding 11 vs Nigeria dan 10 banding 11 vs Islandia).
Tetapi, jika jumlah umpan kunci Kroasia lebih banyak daripada lawan, Kroasia juga tidak pernah kalah, justru bisa bermain imbang hingga babak perpanjangan waktu (13 banding 9 vs Denmark dan 12 banding 9 vs Rusia) dan bisa menang walaupun hanya 1 kali, yaitu saat lawan Argentina (10 banding 6).
Pengaruh Penguasaan Bola
Menariknya juga, jika Kroasia mampu menguasai bola lebih banyak, Kroasia tidak pernah kalah (menang vs Nigeria dengan 54,9% dan vs Islandia dengan 61,3%; dan imbang vs Denmark dengan 53,6% dan vs Rusia dengan 64,8%).
Pengaruh Umpan Terhadap Gaya Bermain
Dari statistik 5 laga sebelumnya di atas, terlihat bahwa untuk mencapai kemenangan atau menghindari kekalahan (yaitu dengan bermain imbang), Kroasia cenderung mengambil inisiatif untuk menguasai permainan dengan memainkan umpan lebih banyak, dengan akurasi umpan yang lebih tinggi, serta penguasaan bola lebih besar, tetapi tanpa terlalu sering melakukan umpan kunci daripada lawannya.
Tetapi ini hanya berlaku untuk lawan-lawan yang punya kemampuan melakukan umpan lebih sedikit dengan akurasi umpan lebih rendah, serta kemampuan menguasai bola lebih rendah, tetapi sering berusaha melakukan umpan kunci.
Melawan tim dengan kemampuan melakukan umpan lebih besar dengan akurasi lebih tinggi, serta kemampuan menguasai bola lebih tinggi, tetapi berusaha melakukan umpan kunci lebih sedikit, dalam hal ini Argentina, Kroasia cenderung bermain menunggu dan menyerahkan inisiatif kepada lawan, tetapi saat menyerang melalui umpan kunci, serangan tersebut efektif (menang).
Lantas, gaya bermain seperti apakah yang kira-kira akan diterapkan oleh Kroasia agar menang saat melawan Inggris di semifinal? Untuk itu, kita harus melihat kecenderungan Inggris dalam melakukan umpan.
Kemampuan Inggris Mengumpan
Saat lawan Tunisia, Inggris unggul jumlah umpan, yaitu 531 dengan 457 umpan akurat (86%) dan penguasaan bola 60%, dengan 14 umpan kunci, dibandingkan 352 dengan 273 umpan akurat (78%) dan penguasaan bola 39,4% serta 5 umpan kunci (Inggris menang dengan skor 2-1).
Saat lawan Panama, Inggris unggul jumlah umpan, yaitu 594 dengan umpan akurat 547 (92%) dengan penguasaan bola 59,4%, tetapi hanya 6 umpan kunci, dibandingkan 393 dengan 348 umpan akurat (89%) dan penguasaan bola 40,6% tetapi dengan 7 umpan kunci (Inggris menang dengan skor 6-1).
Saat lawan Belgia, Inggris kalah jumlah umpan, yaitu 467 dengan 410 umpan akurat (88%) dengan penguasaan bola 46,8% dan hanya 7 umpan kunci, dibandingkan 547 dengan 477 umpan akurat (87%) dan penguasaan bola 53,2% dan 12 umpan kunci (Inggris kalah dengan skor 0-1).
Saat lawan Kolombia, Inggris unggul jumlah umpan, yaitu 578 dengan umpan akurat 465 (80%) dan penguasaan bola 52,4% tetapi dengan hanya 12 umpan kunci, dibandingkan 542 dengan umpan akurat 406 (77%) tetapi dengan 13 umpan kunci (skor 1-1 di babak perpanjangan waktu; Inggris lolos lewat adu penalti dengan skor 5-4).
Saat lawan Swedia, Inggris unggul jumlah umpan, yaitu 500 dengan 399 umpan akurat (80%) dengan penguasaan bola 57,8% dan 8 umpan kunci, dibandingkan 368 dengan umpan akurat 265 (72%) dan penguasaan bola 42,4% dengan hanya 3 umpan kunci (Inggris lolos dengan skor 2-0).
Pengaruh Umpan Lebih Banyak
Dari data di atas, terlihat bahwa Inggris tidak pernah kalah jika mampu melakukan lebih banyak umpan daripada lawannya, dengan perincian 3 kali menang (531 banding 352 vs Tunisia, 594 banding 393, dan 500 banding 368 vs Swedia) dan 1 kali imbang (578 banding 542 vs Kolombia). Inggris kalah jika tidak bisa melakukan umpan lebih banyak daripada lawannya (467 banding 547 vs Belgia).
Pengaruh Umpan Akurat
Jika Inggris dapat melakukan umpan akurat lebih besar daripada lawannya, Inggris bisa menang 4 kali (86% banding 78% vs Tunisia; 92% banding 89% vs Panama; 80% banding 77% vs Kolombia; dan 80% vs Swedia) dan hanya 1 kali kalah (88% banding 87% vs Belgia).
Pengaruh Jumlah Umpan Kunci
Jumlah umpan kunci tidak memberikan pengaruh yang konsisten. Inggris bisa menang 2 kali jika melakukan umpan kunci lebih banyak daripada lawannya, Inggris bisa 2 kali menang (14 banding 5 vs Tunisia dan 8 banding 3 vs Swedia) dan bisa menang 2 kali jika melakukan umpan kunci lebih sedikit daripada lawannya (6 banding 7 vs Panama dan 12 banding 13 vs Panama). Tetapi Inggris kalah walaupun jumlah umpan kuncinya lebih sedikit daripada Belgia, yaitu 7 banding 12.
Pengaruh Penguasaan Bola
Inggris tidak pernah kalah (bisa menang atau imbang) jika bisa menguasai bola lebih banyak daripada lawannya (60% vs Tunisia, 59,4% vs Panama, 52,4% vs Kolombia, dan 57,8% vs Swedia). Inggris kalah jika menguasai bola lebih sedikit daripada lawannya (46,8% vs Belgia).
Pengaruh Umpan Terhadap Gaya Bermain
Dari data terkait umpan Inggris di lima laga sebelumnya, terlihat bahwa, untuk menghindari kekalahan, Ingris lebih banyak mengambil inisiatif serangan saat bermain melawan tim yang memiliki kemampuan melakukan umpan lebih rendah, persentase umpan akurat lebih rendah, dan penguasaan bola lebih rendah, sementara jumlah umpan kunci lebih sedikit atau lebih banyak tidak begitu menentukan -- kecuali saat lawan Belgia saat jumlah umpan kunci Inggris lebih sedikit tetapi kalah.
Dengan kata lain, untuk menghindari kekalahan, Inggris cenderung berusaha lebih banyak mengendalikan penguasaan melalui penguasaan bola, umpan yang lebih sering, dan berusaha mengumpan dengan akurat.
Kemungkinan Gaya Bermain Kroasia dan Inggris
Dari data di atas terlihat bahwa baik Kroasia maupun Inggris cenderung lebih sukses menghindari kekalahan saat cenderung bisa menguasai bola lebih banyak, melakukan umpan lebih sering, dan melakukan umpan kunci lebih sedikit. Karena gaya bermain yang cenderung mirip ini, maka hasil akhir (dalam waktu normal dan perpanjangan), kemungkinan besar akan ditentukan oleh siapa yang berhasil mengendalikan permainan di lapangan melalui ketiga variabel tersebut (penguasaan bola, jumlah total umpan, jumlah umpan akurat).
Namun, perlu diperhatikan bahwa, walaupun kurang mengendalikan permainan, Kroasia pernah menang 1 kali saat lawan Argentina, sementara Inggris saat tidak bisa mengendalikan permainan kalah lawan Belgia.
Oleh karena itu, semata-mata dari dari sudut pandang statistik, Kroasia punya kemungkinan lebih besar untuk menghindari kekalahan (bisa menang atau imbang di waktu normal dan/atau perpanjangan) baik saat bisa mengendalikan permainan maupun tidak. Tentu saja, untuk hasil akhir yang sebenarnya, ada faktor-faktor lain.
Namun, sekali lagi, dilihat dari faktor umpan semata-mata, Kroasia punya kemungkinan lebih besar untuk tidak kalah di babak waktu normal dan/atau perpanjangan (bisa menang atau imbang).
Editor: An Ismanto