tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan pagi ini, Selasa (29/3/2022). Posisi IHSG diperkirakan berada di rentang 6.931 sampai dengan 7.067.
Sebelumnya, IHSG ditutup naik 47,07 poin pada penututupan perdagangan Senin kemarin. Indeks berada pada level 7.049 atau naik 0,67 persen dari sebelumnya.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas," kata CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya dalam risetnya, Senin (28/3/2022).
William mengatakan, pola gerak IHSG masih menunjukkan pola penguatan terbatas dengan potensi mencetak rekor All Time High (ATH) kembali. Kenaikan juga masih ditopang oleh capital inflow yang mengalir deras kembali ke dalam pasar modal Indonesia.
"Sentimen dari fluktuasi nilai tukar Rupiah serta harga komoditas juga turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," katanya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Indosurya Bersinar Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- ITMG
- UNVR
- AALI
- BBNI
- TLKM
- ASII
- AKRA
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia pun merekomendasikan saham SMGR Semen Indonesia Tbk dengan target price: 6.900 – 7.000, tingkat masuk 6.700 – 6.800, dan stop loss di 6.650.
"Candlestick membentuk long white body setelah rebound di level support dengan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan," jelasnya.
Selain SMGR, Dennies juga merekomendasikan saham ERAA Erajaya Swasembada Citra Tbk. ERAA dibuka dengan target price: 620 – 640, tingkat masuk 580 – 600 dan stop loss 570. "Mengalami koreksi namun masih bertahan di atas level support," pungkasnya.
Disclaimer:Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri