tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini Selasa (27/6/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.601 sampai dengaan 6.742.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat," ujar CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
William mengatakan hari terakhir perdagangan pada semester pertama 2023, pergerakan IHSG di pekan pendek ini akan diwarnai oleh rilis data perekonomian inflasi yang akan dilansir awal pekan depan. Dia memperkirakan inflasi masih akan berada dalam kondisi stabil.
Sedangkan faktor lain tentunya dengan berakhirnya semester pertama tahun ini, pekan depan sudah mulai memasuki paruh kedua, di mana akan mulai bermunculan rilis kinerja emiten sepanjang semester lalu pada bulan depan. Sehingga akan menambah semarak pergerakan IHSG sepanjang bulan mendatang,
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- HMSP
- BBCA
- BBNI
- BBRI
- TLKM
- UNVR
- INDF
- ASRI
- SMRA
Sementara itu, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menambahkan, perdagangan pekan depan yang hanya berjalan 2 hari (26-27 Juni 2023) di tengah katalis yang minim membuat market akan cenderung sepi. IHSG pada perdagangan 26-27 Juni 2023 diproyeksikan bergerak sideways dalam range 6.610-6.710.
Berikut trading plan yang perlu diperhatikan menggunakan analisis teknikal untuk 26-27 Juni 2023:
(Buy) BRIS di area Rp1.680 dengan target harga pada resistance di level Rp1.750 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp1.610.
(Buy) MAPI di area Rp1.705 dengan target harga pada resistance di level Rp1.780 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp1.650.
(Buy) MDKA di area Rp3.150 dengan target harga pada resistance di level Rp3.350 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp3.000.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang