Menuju konten utama

Pramono Pamer Program JakCare Telah Cegah 2 Warga Bunuh Diri

Program konseling JakCare yang diluncurkan Pemprov Jakarta itu akan beroperasi selama 24 jam untuk menangani masalah mental health & konseling warga.

Pramono Pamer Program JakCare Telah Cegah 2 Warga Bunuh Diri
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) bersama Gurbernur DKI Jakarta Pramono Anung (kedua kanan), Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris (kanan), dan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspiwati (kedua kiri) menggunakan layanan Jak-Care saat peresmian Pasukan Putih di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta, Rabu (14/5/2025). Pemprov DKI Jakarta meluncurkan program pelayanan kesehatan masyarakat bernama Pasukan Putih yang ditujukan bagi warga Jakarta, terutama lansia dan penderita penyakit kronis. ANTARA FOTO/Ferlian Septa Wahyusa/wpa.

tirto.id - Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Pramono Anung, secara resmi meluncurkan layanan konseling gratis JakCare yang akan beroperasi selama 24 jam penuh pada Rabu (14/5/2025) ini.

Pramono menyebut, layanan konseling JakCare itu disediakan untuk mengatasi permasalahan tekanan hidup dan gangguan kesehatan kejiwaan atau mental health yang dihadapi oleh warga Jakarta.

“Karena sekarang ini banyak sekali akibat beban hidup, tekanan hidup, dan sebagainya, masyarakat itu mengalami gangguan kesehatan kejiwaan. Dan untuk itu akan ada program konseling yang [bisa] Bapak Ibu lakukan setiap saat,” ujar Pramono kepada para wartawan di Rusun Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025).

Pramono menjelaskan, layanan konseling JakCare itu nantinya dapat diakses oleh masyarakat selama 24 jam melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) ataupun call center yang telah disediakan.

“Untuk JakCare layanannya 24 jam bisa melalui JAKI atau bisa melalui nomor yang telah ditunjuk yang saya bacakan tadi, dan intinya adalah semua biaya konsultasi ditanggung oleh JakCare sendiri sehingga gratis semuanya,” kata Pramono.

Pramono menyampaikan, sejauh ini JakCare telah melayani dua warga yang disebutnya sempat akan melakukan aksi bunuh diri dengan cara memotong nadi dan meminum obat racun.

“JakCare tadi menangani dua orang yang mau bunuh diri dan berhasil diselamatkan. Yang satu memotong nadinya, yang satu minum obat racun,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKJ, Ani Ruspitawati, menjelaskan, layanan JakCare akan disediakan melalui call center yang beroperasi selama 24 jam. Nantinya, akan ada tiga orang psikolog klinis yang berjaga dalam tiga shift setiap harinya.

“Di dalam call center itu kita menyediakan yang menerima telepon ada tenaga psikolog klinis yang kita sediakan dalam 3 shift dalam 1 hari. Jadi selama 24 jam, 7x24 jam selalu ada tenaga psikolog klinis yang akan menerima konsul dari warga masyarakat,” jelas Ani kepada para wartawan di Rusun Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025).

Ani menyebut, call center tersebut sudah terhubung dengan layanan kesehatan jiwa yang tersedia di rumah sakit dan Puskesmas. Dari 44 Puskesmas di Jakarta, Ani menyebut ada 28 di antaranya yang sudah memiliki tenaga psikolog.

Call center ini kemudian sudah terhubung dengan rumah sakit. Kita punya rumah sakit khusus untuk kesehatan jiwa dan juga terhubung dengan seluruh layanan kesehatan jiwa yang ada di Puskesmas. 28 dari 44 Puskesmas yang ada di DKI semuanya sudah memiliki tenaga psikolog,” kata Ani.

Nantinya, apabila ada warga yang harus dievakuasi, Ani menyebut Dinkes Jakarta akan berkoordinasi dengan dinas-dinas lainnya, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemadam kebakaran (Damkar), Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik), Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), Satpol PP, dan juga Dinas Sosial (Dinsos).

“Kami dibackup oleh BPBD, oleh Damkar. Kemudian secara IT di-backup oleh Kominfo. Lalu ada beberapa dinas termasuk Dinas PPA, PP dan Dinsos yang semuanya bekerjasama dalam satu network, dalam satu jejaring,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN MENTAL atau tulisan lainnya dari Naufal Majid

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Naufal Majid
Penulis: Naufal Majid
Editor: Andrian Pratama Taher