tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, berjanji menyediakan transportasi umum yang mencakup Jabodetabek. Ia juga berjanji tetap memperhatikan kondisi transportasi umum jenis bus konvensional. Pramono beralasan, bus berusia tua perlu perbaikan dan peremajaan agar laik digunakan.
"Kemudian, ya namanya bus, dari waktu ke waktu ya harus diremajakan, enggak bisa kemudian dibiarkan," ucapnya di Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2024).
Di satu sisi, Pramono menyebutkan, Trans Jabodetabek akan beroperasi di kawasan yang tidak dilintasi transportasi umum terintegrasi seperti Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek, Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, KRL, maupun Transjakarta.
Dengan demikian, warga dapat menjangkau kawasan lain dengan lebih mudah menggunakan Trans Jabodetabek.
"Intinya bahwa transportasi Jabodetabek itu harus terkoneksi secara baik," tutur Pramono.
Dalam kesempatan itu, mantan Sekretaris Kabinet ini juga menyoroti keberadaan bus listrik yang dioperasikan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Pramono mengapresiasi adanya transportasi umum dengan energi listrik.
Namun, Pramono menyayangkan jumlah bus listrik yang masih tergolong kecil. Ia berjanji untuk menambah armada bus listrik di Jakarta.
"Sebenarnya harus diakui, sekarang ini bis di Jakarta dibandingkan dengan kota-kota besar dunia enggak kalah. Terutama, bis elektriknya, yang sekarang baru ada 200 [unit]," ucapnya.
"Hanya, sayang, dari 2.000 yang direncanakan, baru [ada] 200 [unit]. Mudah-mudahan segera diadakan supaya untuk memberikan wajah yang lebih baik bagi Jakarta," lanjut Pramono.
Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan pengadaan bus listrik untuk PT Transjakarta pada 2020. Hingga 2023, baru ada 100 unit bus listrik Transjakarta yang beroperasi. Pada 2023, sisa pengadaan bus listrik Transjakarta masih tertahan di Cina.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher