tirto.id - Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) sekaligus kader PDIP, Pramono Anung, bersama sejumlah kepala daerah dari PDIP melakukan pertemuan dengan Staf Khusus Menteri Dalam Negeri, Irjen Herry Heryawan, di salah satu cafe di Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu (22/2/2025) sore.
Dalam pertemuan itu, Pramono menyampaikan bahwa seluruh kepala daerah PDIP akan mengikuti agenda retret di Akademi Militer (Akmil). Pramono membicarakan mengenai hal teknis dalam hal keikutsertaan para kepala daerah dalam proses retret.
“Sebatas koordinasi dan komunikasi ketika nantinya sudah ada arahan dari Bu Megawati untuk mengikuti agenda retret,” kata Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, yang mengikuti agenda tersebut.
Dalam kesempatan itu, Herry Heryawan atau juga dipanggil dengan Herimen mengungkap bahwa Kementerian Dalam Negeri membuka pintu untuk para kader PDIP mengikuti retret. Walaupun harus terlambat dalam mengikuti sesi materi pembekalan.
“Dan tetap terbuka untuk para kepala daerah mengikuti retret,” kata Masinton mengulang perkataan Herimen.
Herimen juga menyampaikan bahwa Kementerian Dalam Negeri memahami segala bentuk keputusan politik PDIP termasuk perihal penundaan keberangkatan kepala daerah dalam agenda retret di Magelang.
“Memahami sikap politik PDI Perjuangan," kata Masinton menyampaikan tanggapan Herimen.
Wali Kota Yogyakarta sekaligus kader PDIP, Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa semua kepala daerah dari PDIP telah bersiaga di Magelang untuk mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.
Hasto menyampaikan pihaknya telah siap melakukan registrasi retret di Akmil, bahkan Hasto telah mengenakan pakaian dinas harian Satpol PP sebagaimana protokol seragam retret. Namun kemudian hal itu urung dilakukan sembari menunggu instruksi lebih lanjut dari DPP PDIP melalui Gubernur Jakarta, Pramono Anung.
“Iya, semua, baik yang sudah seragam atau tidak seragam semua sudah siap lah, sudah di sini. Kopernya sudah di dalam, jadi kan sudah menunjukkan bahwa kita punya kesungguhan yang tinggi," kata Hasto.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz