tirto.id - Dosen Program Studi Ilmu Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB), Jono M Munandar mengatakan dirinya sama sekali tak memiliki kecenderungan atau mendukung salah satu paslon dalam melakukan survei tentang elektabilitas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019
"Ya sebetulnya kami enggak dukung kemana-mana karena memang netral. Saya dosen dan survei ini apa adanya," ujar Jono kepada reporter Tirto, Jumat (14/4/2019).
Jono yang bertindak sebagai Ketua Tim Peneliti Survei Elektabilitas dan Orientasi Pertanian Capres pada Pemilu 2019 di Indonesia ini mengatakan, survei ini dilakukan semata-mata untuk keperluan akademik. Ia pun mengakui bila ia tak membawa nama institusi IPB dalam survei ini.
"Memang riset ini saya yang lakukan, bukan atas namakan institusi. Jadi sederhananya saya dosen IPB yang lakukan riset untuk kebutuhan akademis," jelasnya.
Dalam survei ini, ia bersama lima orang mahasiswanya terdiri dari tiga mahasiswa pascasarjana dan dua mahasiswa S1 melakukan survei.
"Dan itu untuk tesis dan skripsi mereka," jelasnya.
Sebelumnya, hasil survei yang dilakukan Jono dan lima mahasiswanya memenangkan Prabowo-Sandiaga unggul dengan angka 48,8 persen dan Jokowi-Ma'ruf Amin 41,8 persen.
Hasil survei ini pun mendapat protes dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, tetapi didukung oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor, Nunung Nuryartono juga menegaskan survei Pilpres yang tersebar dengan mencantumkan FEM bukanlah atas nama fakultas dan universitas. Hasil survei itu dilakukan oleh pribadi dan di luar tanggung jawab fakultas dan kampus.
"Survei Elektabilitas dan Orientasi Pertanian Capres pada Pemilu 2019, yang dilakukan oleh saudara Dr Jono Munandar, oleh karenanya segala sesuatunya menjadi tanggung jawab penuh atas hasil survei yang telah dilakukannya," tulis Nunung dalam keterangan tertulisnya kepada Tirto, Jumat (12/4/2019).
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Alexander Haryanto